Puncak Milad 71, UMI Menuju World University

  • Bagikan
Puncak perayaan Milad Universitas Muslim Indonesia Makassar (UMI) ke 71.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Puncak perayaan Milad Universitas Muslim Indonesia Makassar (UMI) ke 71 menggelar Rapat Senat Terbuka Luar Biasa bertajuk "Kolaborasi Untuk Pencapaian Regeneratif"

Dalam kegiatan ini hadir Wakil Menteri Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Ahmad Riza Patria, Duta besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, Perwakilan dari Malaysia, dan puluhan alumni UMI yang saat ini telah berkarir di berbagai posisi penting baik swasta maupun pemerintahan.

Rektor Universitas Muslim Indonesia, mengatakan saat ini UMI menuju Word university dan telah membuktikan eksistensinya tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.

“Kampus Islam seperti UMI bukan hanya mampu bersaing, tetapi juga memimpin dan menjadi inspirasi global,” ujarnya.

Untuk menuju Word University ini, UMI kini telah bekerja sama dengan lebih dari 50 perguruan tinggi luar negeri dalam upaya internasionalisasi pendidikan.

"UMI saat ini membina 13 fakultas dan program pascasarjana dengan 64 program studi. Sebanyak 25 di antaranya telah berstatus akreditasi unggul. Kampus ini juga berhasil mempertahankan akreditasi institusi unggul dari BAN-PT dua kali berturut-turut," ucapnya

"Dari sisi sumber daya manusia, UMI mencatatkan rekor sebagai perguruan tinggi swasta dengan jumlah profesor terbanyak di LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, yakni 104 guru besar dari total 1.045 dosen aktif. Selain dosen, UMI memiliki lebih dari 25.000 mahasiswa aktif dan 1.157 tenaga kependidikan. Jangkauan layanannya mencakup rumah sakit, lembaga pendidikan, dan unit usaha di bawah naungan Yayasan Wakaf UMI,"sambungnya.

Tahun ini, Milad UMI mengangkat tema “Kolaborasi untuk Pencapaian Regeneratif”, yang mencerminkan tekad kampus untuk terus mencetak pemimpin masa depan melalui kerja sama strategis lintas sektor dan lintas negara.

"Transformasi digital dan tantangan global adalah isu utama yang akan dihadapi kampus ke depan..Karena itu, UMI mendorong penguatan riset, pengembangan inovasi, serta peningkatan kualitas pembelajaran berbasis teknologi,” ucap Prog Hambali.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar mengatakan Meski terus bertumbuh secara global, UMI tetap memegang teguh identitas keislaman yang moderat.

“Nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin tidak hanya dijaga dalam kurikulum, tetapi juga dalam budaya organisasi, pelayanan, dan pengabdian masyarakat,” ucapnya.

"Usia 71 tahun UMI bukanlah waktu singkat sebagai lembaga dakwah dan pendidikan. Eksistensi UMI hingga usia ke 71 tahun ini adalah nikmat. Kami atas nama Yayasan Umi berterimakasih karena telah memberi bantuan dan kontribusinya. Kami ucapkan juga terima kasi kepada para pimpinan perusaan dan ormas yang telah membantu kami," tambahnya.

Sejalan dengan itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX, Dr. Andi Lukman mengatakan
Tantangan Indonesia dan pendidikan ke depan sangat beragam termasuk krisis global, krisis iklim, krisis kemanusiaan dan masih banyak lagi.

"Hingga saat ini UMI dapat menjaga modernitas ditengah arus globalisasi. Kita memastikan setiap kebijakan untuk keberlanjutan. Universitas besar adalah yang mampu mendidik manusia dan dapat berperan melampaui zamannya. Saya yakin UMI dapat berpacu pada zaman," ujarnya.

Dalam kegiatan ini juga, UMI menggelar penyematan pin kepada para alumni yang saat ini telah menjabat posisi penting di pemerintahan maupun swasta. Kemudian dilanjutkan penyerahan langsung donasi Rp 1 Miliar untuk Palestina yang diterima langsung secara simbolis oleh Duta besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun. (*)

  • Bagikan