Berikut Nilai Harta Para Pembantu Jokowi, Banyak Yang Alami Kenaikan

  • Bagikan
Kabinet Jokowi-Maruf Amin.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sepanjang pandemi Covid-19 tahun 2021, terdapat menteri kabinet yang hartanya mengalami kenaikan, juga ada yang mengalami penurunan dalam satu tahun terakhir.

Berdasarkan data yang dilihat dari laman website Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berikut kekayaan dengan kenaikan maupun penurunan nilai harta para menteri Jokowi.

Untuk menteri yang hartanya mengalami kenaikan, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM, Mahfud MD mengalami kenaikan harta mencapai Rp 2.504.630.712 (2,5 miliar). Hal itu merupakan hasil perbandingan antara harta kekayaan dalam LHKPN 2021 dengan LHKPN 2020.

Pada LHKPN 2020, Mahfud mempunyai harta sebesar Rp 27.131.348.267. Sedangkan pada LHKPN 2021, Mahfud mempunyai harta sebesar Rp 29.635.978.979.

Selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang mengalami kenaikan harta selama satu tahun sebesar Rp 164.988.946.439 (164 miliar). Pada LHKPN 2020, harta Airlangga sebesar 260.611.928.764. Sedangkan pada LHKPN 2021, harta Airlangga menjadi Rp 425.600.875.203.

Kemudian, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno yang mengalami kenaikan harta selama setahun mencapai Rp 1.008.296.375 (1 miliar). Harta Pratikno pada 2020 sebesar Rp 10.355.477.645. Sedangkan harta pada 2021 sebesar Rp 11.363.774.020.

Lalu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang mengalami kenaikan harta selama satu tahun mencapai Rp 2.599.259.850 (2,5 miliar). Harta Tito pada 2020 sebesar Rp 18.099.337.881. Sedangkan harta pada 2021 sebesar Rp 20.698.597.731.

Selanjutnya, Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi yang mengalami kenaikan harta mencapai Rp 2.968.112.974 (2,9 miliar). Harga Retno pada 2020 sebesar Rp 25.549.982.112. Sedangkan pada 2021 sebesar Rp 28.518.095.086.

Kemudian, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang mengalami kenaikan harta mencapai Rp 3.139.203.425 (3,1 miliar). Harta Prabowo pada 2020 sebesar Rp 2.029.339.519.335. Sedangkan pada 2021 sebesar Rp2.032.478.722.760.

Lalu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang mengalami kenaikan harta sebesar Rp 616.736.852 (616 juta). Harta Yaqut pada 2020 sebesar Rp 11.158.093.639. Sedangkan pada 2021 sebesar Rp 11.774.830.491.

Selanjutnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang mengalami kenaikan harta mencapai Rp 4.734.319.546 (4,7 miliar). Harta Sri Mulyani pada 2020 sebesar Rp 53.314.459.737. Sedangkan pada 2021 sebesar Rp 58.048.779.283.

Kemudian, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang mengalami kenaikan harta selama satu tahun mencapai Rp 15.798.710.322 (15 miliar). Harta pada 2020 sebesar Rp 164.560.176.275. Sedangkan harta pada 2021 sebesar Rp 180.358.886.597.

Lalu, Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang mengalami kenaikan harta mencapai Rp 6.798.605.541 (6,7 miliar). Harta Risma pada 2020 sebesar Rp 8.580.624.615. Harta Risma pada 2021 sebesar Rp 15.379.230.156.

Selanjutnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah mengalami kenaikan harta mencapai Rp 1.161.214.715 (1,1 miliar). Harta Ida pada 2020 sebesar Rp 17.087.925.557. Sedangkan pada 2021 sebesar Rp 18.249.140.272.

Selanjutnya, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi yang mengalami kenaikan harta kekayaan mencapai Rp 8.700.276.340 (8,7 miliar). Harta Lutfi pada 2020 sebesar Rp 226.819.176.839. Harta Lutfi pada 2021 sebesar Rp 235.519.453.179.

Kemudian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif yang mengalami kenaikan harta sebesar Rp 1.798.431.169 (1,7 miliar). Harta Arifin pada 2020 sebesar Rp 51.699.402.752. Sedangkan harta pada 2021 sebesar Rp 53.497.833.921.

Lalu, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basuki Hadimuljono yang mengalami kenaikan harta mencapai Rp 2.323.502.929 (2,3 miliar). Harta Basuki pada 2020 sebesar Rp 18.616.735.217. Harta Basuki pada 2021 sebesar Rp 20.940.238.146.

Selanjutnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate yang mengalami kenaikan hartanya selama satu tahun terakhir mencapai Rp 1.270.524.129 (1,2 miliar). Harta Johnny pada 2020 sebesar Rp 189.965.884.963. Sedangkan pada 2021 sebesar Rp 191.236.409.092.

Kemudian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengalami kenaikan harta sebesar Rp 831.919.519 (831 juta). Harta pada 2020 sebesar Rp 4.436.133.766. Harta pada 2021 sebesar Rp 5.268.053.285.

Lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengalami kenaikan hartanya mencapai Rp 519.276.877.941 (519 Miliar). Harta Sakti pada 2020 sebesar Rp 2.428.784.082.979. Sedangkan pada 2021 sebesar Rp 2.948.060.960.920.

Selanjutnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abd. Halim Iskandar mengalami kenaikan harta mencapai Rp 1.065.608.000 (1 miliar). Harta pada 2020 sebesar Rp 8.457.222.051. Harta pada 2021 sebesar Rp 9.522.830.051.

Kemudian, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan A. Djalil mengalami kenaikan harta selama setahun mencapai Rp 11.362.776.092 (11 miliar) . Harta Sofyan pada 2020 sebesar Rp 83.617.626.814. Sedangkan harta Sofyan pada 2021 sebesar Rp 94.980.402.906.

Lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengalami kenaikan harta mencapai Rp 3.270.943.444 (3,2 miliar). Harta Suharso pada 2020 sebesar Rp 69.793.308.036. Harta pada 2021 sebesar Rp 73.064.251.480.

Selanjutnya, Menteri Pendayagunaan Aparat Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo mengalami kenaikan harta sebesar Rp 408.679.514 (408 juta). Harta pada 2020 sebesar Rp 5.885.396.303. Sedangkan harta pada 2021 sebesar Rp 6.294.075.817.

Kemudian, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki mengalami kenaikan harta sebesar Rp 389.454.427 (389 juta). Harta pada 2020 sebesar Rp 3.900.333.360. Sedangkan harta pada 2021 sebesar Rp 4.289.787.787.

Lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengalami kenaikan harta dalam satu tahun terakhir mencapai Rp 6.801.318.082.640 (6,8 triliun). Harta Sandi pada 2020 sebesar Rp 3.815.767.386.190. Sedangkan harta Sandi pada 2021 menjadi Rp 10.617.085.468.830.

Selanjutnya, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengalami kenaikan harta mencapai Rp 1.480.369.902 (1,4 miliar). Harta pada 2020 sebesar Rp 19.098.803.711. Harta pada 2021 sebesar Rp 20.579.173.613.

Lalu, menteri-menteri yang justru harta kekayaannya berkurang selama satu tahun terakhir, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Harta Luhut berkurang sebanyak Rp 28.873.115.730. Pada 2020, Luhut mempunyai harta sebanyak Rp 745.188.108.997, sedangkan harta pada 2021 menjadi Rp 716.314.993.267.

Selanjutnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Pada 2020, Nadiem mempunyai harta sebesar Rp 1.192.425.517.883, sedangkan pada 2021 harta Nadiem sebanyak Rp 1.175.047.616.596. Sehingga, selama setahun harta Nadiem berkurang sebanyak Rp 17.377.901.287.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Pada 2020, Muhadjir mempunyai harga sebesar Rp 72.624.257.063, sedangkan para 2021 mempunyai harga sebesar Rp 66.249.854.317. Sehingga selama setahun, harta Muhadjir berkurang sebanyak Rp 6.374.402.746.

Lalu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly. Pada 2020 Yasonna mempunyai harta sebanyak Rp 28.176.772.883, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebesar Rp 23.192.119.933. Sehingga, harta Yasonna berkurang sebanyak Rp 4.984.652.950.

Selanjutnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Pada 2020 Budi Karya mempunyai harta sebanyak Rp 42.960.683.814, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebesar Rp 41.284.242.055. Sehingga selama satu tahun, harta Budi Karya berkurang sebanyak Rp 1.676.441.759.

Kemudian, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Pada 2020, Agus mempunyai harta sebesar Rp 198.559.515.509, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebesar Rp 197.466.266.900. Sehingga, harta Agus selama setahun berkurang sebanyak Rp 1.093.248.609.

Yang terakhir, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Pada 2020, Syahrul mempunyai harta sebesar Rp 19.965.542.532, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebanyak Rp 19.615.542.532. Dengan demikian, harta Syahrul selama setahun berkurang sebanyak Rp 350 juta.

Namun demikian, hingga Senin malam (18/4), terdapat tiga menteri yang belum muncul LHKPN 2021 di laman website LHKPN KPK, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir; Menteri Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia; dan Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmavati. (*)

  • Bagikan