“Harapannya ke depan bahwa apa yang sudah dilaporkan oleh Pemda Kabupaten Luwu Utara ini dapat diintegrasikan dengan sistm monev yang sudah ada atau nanti bisa menjadi sistem monev yang sifatnya partisipatif. Saya kira ini harapan kita semua,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini bagian dari program Sustainable Farming System in Asian Tropical Landscapes (SFITAL). Dalam konteks pembangunan berbasis komoditas, Luwu Utara dan SFITAL memfasilitasi daerah mengintegrasikan berbagai strategi dan program pembangunan kakao.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Arga Pandiwijaya (Geoinformatics Researcher ICRAF Indonesia), Tania Benta (Policy Database Management Researcher ICRAF Indonesia), Adi Hendriatna (Remote Sensing and GIS Assistant) Ni Putu Sekar Trisnaning Laksemi (Climate and Environmental Policy Researcher ICRAF Indonesia) dan M. Subkhi Hestiawan dari Cacao Assosiate Rainforrest Alliance. (*)