"Saya berharap agar niat dan tujuan kita berhaji betul-betul untuk beribadah, bukan untuk lain-lain. Juga, sebisa mungkin kita jangan lakukan amalan-amalan yang tidak ada tuntunannya, serahkan semua kepada Allah subhanahu wa taala," tambahnya.
Amalan lainnya yang Amran Mahmud lakukan adalah salat di Masjid Quba di Madinah. Salat dua rakaat saja di masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. setelah hijrah dari Makkah ke Madinah ini pahalanya sama dengan umrah.
Amran Mahmud juga mengharapkan kepada para CJH untuk menjaga imunitas, kesehatan, psikologi, dan mental. Selain itu, diharapkan agar tetap menjaga ucapan, perbuatan, serta kekompakan juga identitas sebagai orang Indonesia, khususnya orang Wajo.
"Begitupun ketika kembali diharapkan agar bergabung dalam wadah IPHI untuk bisa me-refresh dan menjaga kemabruran haji," tuturnya.
Terkait penundaan pembatasan kuota haji dan usia maksimal 65 tahun bisa berangkat, Amran Mahmud menyampaikan bahwa itu kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
"Kita bersyukur tahun ini sudah bisa melaksanakan ibadah haji, semoga tahun-tahun berikutnya kondisi sudah betul-betul normal sehingga semua pembatasan juga dihilangkan sama seperti sebelum Covid-19 melanda," harapnya.
Sebagai informasi, pembatasan kuota haji yang diberikan kepada Indonesia sehingga jemaah haji daftar tunda 2020 hanya sebagian yang diberangkatkan sesuai kuota kabupaten/kota.
Untuk Wajo hanya mendapat kuota 185 orang dari 457 jemaah tunda 2020. Karena itu, jemaah sebanyak 272 orang kembali ditunda keberangkatannya ke tanah suci tahun ini, bukan dibatalkan, mereka yang tertunda tetap menjadi prioritas pemberangkatan tahun depan. (*)