Setelah itu, ketua umum akan memutuskan siapa yang terbaik di antara nama-nama yang diusulkan tersebut. Dalam pemandangan umum itu, tiap DPW bebas mengusulkan nama-nama kandidatnya. Umumnya ada 3-6 nama kandidat.
Adapun nama Rachmat Gobel muncul dari 14 DPW, yaitu Lampung, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Bali, Jambi, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Maluku, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Aceh.
Suara Gobel itu juga merata dari barat hingga ke timur. Karena namanya sering muncul, pimpinan sidang, Willy Aditya meminta Rachmat Gobel untuk berdiri.
“Ini Cahaya dari Timur, mohon berdiri kepada Pak Rachmat Gobel. Namanya sering disebut,” katanya.
Gobel yang duduk di deretan kursi pimpinan sidang pun berdiri lalu membungkukkan badan sebagai rasa hormat. Permintaan serupa juga disampaikan oleh Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, saat berpidato menyampaikan usulannya.
“Saya minta berdiri pada Pak Rachmat Gobel, biar jelas. Mohon beri tepuk tangan. Ini kader sendiri,” katanya.
Sebutan Cahaya dari Timur juga keluar dari Hamim Pou, ketua DPW Partai NasDem Gorontalo saat berpidato menyampaikan usulannya.
“Kami mengusung Cahaya dari Timur, Bapak Rachmat Gobel,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan, Rusdi Masse Mappasessu juga mengajukan nama Rachmat Gobel. Berikutnya, T Taufiqul Hadi dari DPW Aceh juga mengajukan Rachmat Gobel.
“Beliau sering berkunjung ke Aceh,” katanya.
Secara tersirat, Ketua DPW Partai NasDem Maluku, Hamdani Laturua juga menghendaki calon dari kader internal partai.