Sehingga keluhan terhadap layanan terutama pada pembayaran kepada pihak ketiga atau transfer kepada internal untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dapat diminimalisir atau hilangkan sehingga dampaknya terhadap pembangunan, pelayanan bisa lebih cepat terasa.
"Kita berharap dengan adanya aplikasi ini secara efektif telah kita laksanakan, akan sangat membantu percepatan pelayanan dan pelaksanaan pembangunan dikabupaten luwu utara serta manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat," tukasnya.
Indah mengatakan, implementasi SP2D online berbasis FMIS diharapkan mendorong percepatan SPBE atau sistem pemerintah berbasis elektronik. Sebab, di Sulsel SPBE Kabupaten Luwu Utara termasuk nilainya paling tinggi, paling bagus dan paling siap.
"Oleh karena itu gunakan, manfaatkan untuk pelayanan juga mendorong percepatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah. Mudah-mudahan kegiatan ini mensupport Pemkab Luwu Utara sebagai daerah yang smart, yang siap mengimplementasikan digitalisasi layanan dalam semua sektor pemerintahan dan pembangunan," paparnya. (*)