BKKBN Sulsel Gelar Orientasi Peningkatan Mutu Pelayanan KB

  • Bagikan
Orientasi Peningkatan Kapasitas Pelayanan Keluarga Berencana bagi tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan ( Faskes ) Jaringan dan Jejaring, bertempat di Rumah Sakit Khadijah Pinrang, Lantai ll, Senin (10/10/2022).

PINRANG, RAKYATSULSEL - Badan koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Orientasi Peningkatan Kapasitas Pelayanan Keluarga Berencana bagi tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan ( Faskes ) Jaringan dan Jejaring, bertempat di Rumah Sakit Khadijah Pinrang, Lantai ll, Senin (10/10/2022).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Hj.Andi Ritamariani M.Pd.,menuturkan,apa yang di kerjakan ini untuk menyegarkan kembali ilmu pelayanan KB yang sudah mereka miliki namun sudah beberapa tahun tidak pernah di segarkan kembali, untuk itu kami mengundang untuk menyegarkan kembali,bukan hanya aspek kuantitas tapi juga aspek kualitas.

Untuk pelayanan KB harus terstandar, jadi memang ilmu mereka harus up dating dengan harapan dalam memberikan pelayanan mereka harus mengetahui perkembangan dan harus terstandar.

Dengan orientasi yang kami lakukan, ilmu yang mereka dapatkan dapat tersegarkan kembali,apa yang kami lakukan ini bukan pelatihan,tetapi dengan orientasi ini kita berharap ilmu yang mereka peroleh dapat tersegarkan kembali.

Tujuan yang kami lakukan ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan,tidak ada alat kontrasepsi yang sempurna semua ada tingkat kegagalannya dan memang sudah ada kejadian,olehnya itu sangat diperlukan penyegaran kembali ilmu pelayanan KB yang Up date,paparnya.

Ada dilema yang sering kita temui di lapangan,seperti misalnya ada tenaga KB yang Tidak pernah mengikuti pelatihan tapi lebih terampil dalam memberikan pelayanan.

Oleh karena itu,Untuk mendukung terciptanya pelayanan yang baik dan benar,harus dilaksanakan pelatihan baik penganggarannya melalui APBN ataupun secara mandiri.

A.Ritamariani selalu mengingatkan,Jika melakukan pelayanan maka harus diperiksa betul alat kontrasepsi yang digunakan,jika ditemukan ada permasalahan terhadap alat yang dipakai,maka harus dilaporkan untuk dilakukan perbaikan,kedepannya.

"Bagi ibu yang baru melahirkan, sebaiknya ditawarkan implan atau IUD jangan berikan pil berpasangan, pasalnya sangat mempengaruhi produksi ASI," ingatnya.

Sementara itu Hj.Anggraeni Pimpinan Klinik Kias selaku nara sumber ke 2 menuturkan,tidak boleh dilarang untuk hamil,edukasi mereka, diberi pembatasan dan dianjurkan untuk memakai salah satu alat kontrasepsi KB,untuk membatasi kehamilan.

Ada banyak keuntungan dalam melakukan pembatasan kelahiran,kita bisa memiliki banyak waktu untuk memberi perhatian terhadap tumbuh kembang dan pendidikan anak yg berkualitas,banyak waktu untuk mengurus diri sendiri dan keluarga.

Menurutnya lagi bahwa impian dan iud adalah yg paling banyak peminatnya,diantaranya sangat praktis,pemasangannya mudah, cabutnya mudah dan sangat ekonomis sekali pasang dapat melindungi kehamilan sampai empat tahun,jika dilepas.dapat menyebabkan kehamilan," pungkas Hj.Anggraeni. (A)

  • Bagikan