"Tentu kalau bicara sosialisasi, kereta api ini pengerjaannya sudah lama, masyarakat kan sudah menunggu. Tinggal dibuka waktunya, sudah banyak yang mau naik kereta api," ucap Arafah.
"Sehingga nanti dari pihak Kementerian tentu juga akan berupaya. Saat ini sudah ada sosialisasi di kabupaten-kabupaten yang dilakukan oleh kepala balai dan pihak terkait," sambungnya.
Sementara itu, Pengamat Transportasi dari Universitas Muslim Indonesia Lambang Basri menilai kehadiran Kereta Api sangat bagus.
"Kereta api malah bagus, tergantung dari pelayanan nya karena kereta api itu kan jaringannya tetap dan jelas," terangnya.
Apalagi, kata dia, jika dibandingkan dengan moda transportasi massal lainnya, kereta api memiliki kelebihan yakni dari sisi waktu dan jarak tempuh yang cepat sehingga efisien.
"Kereta api tidak perlu kita khawatir karena ada dua misinya, misi memindahkan orang dan barang dalam jumlah yang besar. Dengan kapasitas yang besar dengan jarak tempuh yang panjang. Untuk perkotaan memang orientasinya ke orang," jelasnya.
Maka dari itu, Lambang Basri menyebut agar kehadiran kereta api ini dapat berjalan dengan maksimal, dibutuhkan komitmen pemerintah untuk menyatukan sistem terintegrasi kendaraan.
"Untuk kita sendiri adalah yang penting ada komitmen pemerintah untuk menyatukan sistem, yang artinya supaya betul betul terintegrasi antara kendaraan yang bersifat massal dengan kendaraan yang lebih kecil," pungkasnya. (Sasa/Raksul/D)