SOPPENG, RAKYATSULSEL - Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) menjadi salah satu upaya Pemerintah kabupaten (Pemkab) Soppeng dalam menangani Kasus Stunting.
Untuk itu, Pemkab Soppeng melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APKB) Kabupaten Soppeng melakukan launching Program Dashat. Sebanyak 31 Kampung KB yang dilaunching pada program Dashat.
Wakil Bupati Soppeng, Ir H Lutfi Halide, MP saat membuka kegiatan sekaligus melakukan launching mengatakan, halini merupakan upaya Pemkab Soppeng untuk mengejar target yang sudah ditentukan.
Melalui Dashat Kampung KB, Pemkab Soppeng ingin meningkatkan kapasitas masyarkat dalam pengelolaan kampung Keluarga berkualitas dalam upaya penurunan stunting di Kampung KB.
"Untuk menurunkan masalah Stunting sesuai dengan target nasional pada tahun 2024 yaitu 14% tidaklah muda, tapi saya tidak pernah ragu karena ada perhatian dari Kepala Perwakilan BKKBN yang akan terus memberikan dukungan kepada kita. Jadi saya mohon jangan sia-siakan perhatian ini. Semua akan berproses, namun yang terpenting adalah niat kita dalam menghadapi sesuatu harus dengan ikhlas," kata Lutfi dalam sambutan launching di Hark Cafe.
Kepala BKKBN Sulsel, Dra Hj Andi Ritamariani yang hadir pada kegiatan itu mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Pemerintah Soppeng.
Untuk itu, di meminta kepada para Kepala Desa serta para Ketua TP. PKK tingkat Desa agar mengetahui semua situasi dan kondisi stunting di wilayahnya masing-masing, sehingga bisa menciptakan generasi emas.
"Ini sulit terwujud jika terjadi masalah stunting yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap produktifitas kinerja. Jadi kami berharap agar memahami betul apa itu stunting," katanya. (Ilham)