Pelecehan Berbasis Online Marak, DP3A Makassar: Cegah Dengan Bijak Bermedia Sosial

  • Bagikan
Rapat Koordinasi dan Sinkronasi Pelaksanaan Kebijakan Program Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang digelar DP3A Kota Makassar, di Hotel Artama Makassar, Kamis (8/12/2022). (Foto: Abu/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Makassar menggelar Rapat Koordinasi dan Sinkronasi Pelaksanaan Kebijakan Program dan Kegiatan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan lingkup Kota Makassar.

Dengan tema edukasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, (KTP/A) dan tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) giat ini terlaksana di Hote Artama, Makassar (8/12/2022).

Sunarti Sain, (Pemred Radar Selatan) menjadi pemateri dalam gelaran ini, menyampaikan bahwa pelecehan berbasis terhadap perempuan dan anak mesti disadari pencegahannya dari hal yang kecil dimulai dari bijak dalam menggunakan media sosial.

Kata dia, tidak kekerasan maupun pelecehan dapat terjadi karena dipicu kurangnya pertahanan diri terhadap hal hal yang kadang masyarakat sepelekan, seperti privasi akun media sosial dan kurangnya penyaringan interaksi dengan para penghuni dunia maya.

"Terkadang Teman-teman, baik ibu ibu maupun para orang tua kurang bijak dalam penggunaan media sosial, seperti posting foto anak, hal yang sifatnya pribadi ada baiknya di privasi dari orang orang yang tak kita kenal," sambungnya.

Dia melanjutkan, maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak seyogianya terputus dari para orang tua maupun rekan rekan dala. Bermasyarakat salah satunya dengan meningkatkan literasi sosial dengan salah satu caranya memberikan batasan terhadap keterbukaan informasi pribadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, DP3A Kota Makassar, Hj. Hapidah Djalante menuturkan kesadaran dalam bermedia sosial sangat perlu untuk di tingkatkan.

Menurutnya, para orang tua juga mesti memberikan batasan kepada para buah hati untuk tidak larut dalam derasnya arus pengaruh media sosial.

"Apalagi sekarang semakin berkembang media sosial dan aplikasi," Tukasnya.

Dia melanjutkan, orang tua juga mesti menjadi sumber pustaka yang baik untuk anak, dengan menitik beratkan pesan agar anak anak terhindar dari hal hal yang dapat merugikan anak, terlebih dampak dari media sosial yang dapat berujung pada pelecehan bahkan sampai pada kekerasan.

"Rasa aman dan nyaman juga dibutuhkan oleh anak dengan cara memenuhi hak, anak, seperti bersekolah mendapatkan rasa aman dan masih banyak lagi, dengan demikian rantai kekerasan dan pelecehan pada anak dan perempuan dapat dikurangi bahkan bersih dari kehidupan masyarakat," tutupnya. (Abu/B)

  • Bagikan