Dia mengatakan, keberadaan Smart Greenhouse ini akan mengurangi kekhawatiran petani. Dia juga mengaku, sistem ini juga akan menciptakan sistem pertanian yang terukur, sehingga kualitas hasil pertanian bisa terjaga.
"Sensor-sensor yang kita pasang ini bahkan bisa menggerakkan sistem penyiraman. Jika cuaca di luar ruangan cukup panas, maka sensor kita akan menggerakkan pendingin dalam suhu sesuai dengan suhu kebutuhan tanaman. Sehingga, akan lahir sistem pertanian yang terukur," jelas dia.
Dia menambahkan, proyek Smart Greenhouse ini sudah mulai berjalan pada 25 Desember mendatang. Pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap petani sampai masa panen pertama. Dia juga mengaku, telah menyiapkan pasar dari produksi pertanian mereka.
"Kita juga sudah menyiapkan pasar untuk petani. Jadi jangan khawatir. Hasil pertaniannya, kita akan beli dan disuplai ke pasar," jelas dia.
Bupati Bantaeng, Dr Ilham Azikin mengatakan, Smart Greenhouse ini akan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produksi pertanian. Berkat teknologi ini, petani tidak akan mengenal musim lagi.
"Mau dia musim hujan atau musim kering, petani yang menggunakan teknologi ini tetap bisa panen," jelas dia.
Dia menambahkan, teknologi pertanian ini juga diharapkan bisa semakin banyak di Bantaeng. Menurut dia, pertanian seperti ini tentu akan mendorong terciptanya petani-petani millenial yang akan terus mengembangkan teknologi di sektor pertanian.
Dia juga menyebut, sektor pertanian harus tetap kokoh dalam kondisi apapun. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi akan mendorong lahirnya produksi pertanian yang konstan setiap saat.
"Sudah terbukti di masa pandemi Covid-19 kemarin, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tetap produktif," jelas dia.
Tempat Pendidikan Petani Milenial
Bupati Bantaeng, Dr Ilham Azikin berharap keberadaan Smart Greenhouse ini akan menjadi pusat pendidikan untuk petani-petani milenial yang menerapkan teknologi dalam pengembangan pertanian. Dia menyebut, teknologi ini harus disebarkan kepada semua petani yang ada di Bantaeng.