Politik Uang Masih Jadi Momok, Pengamat: Perempuan Paling Potensial

  • Bagikan
Ilustrasi

Sukri Tamma mengatakan, alasan perempuan menjadi sasaran empuk money politik lantaran pemilih perempuan paling banyak diwilayah domestik dan perempuan yang mengendalikan keuangan.

Asumsi saya, karena barangkali perempuan yang paling banyak di wilayah domestik. Kemudian barangkali hal ini juga terkait dengan adanya asumsi para politisi bahwa; yang memegang uang karena mereka yang tahu betul terkait dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga.

Dosen Ilmu Politik Fisip Unhas itu juga mengatakan alasan pemilih perempuan rentan terpengaruh pada money politik, lantaran belum menentukan pilihannya pada satu kandidat.

"Asumsi saya biasanya pemilih perempuan itu belum cukup terkotak-kotak. Kecenderungan pemilih (kandidat parpol), sehingga kemudian mereka masih rentan terpengaruh," bebernya.

Setiap Pemilu Hal ini, kemudian menjadi alasan pemilih perempuan rentan terpengaruh dalam money politik. Meski demikian, Sukri bergarap KPU dan Bawaslu mengantisipasi penyebab terjadinya politik uang.

"Karena kita sudah lihat pemicunya masih tetap ada. Ini yang mestinya sejak awal di antisipasi," harapnya. (Yad/B)

  • Bagikan