MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Satu tahun jelang Pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meluncurkan aplikasi Jarimu awasi Pemilu di Kantor Bawaslu Sulsel, Jalan Andi Pettarani Makassar, Selasa (14/2/2023).
Komisioner Bawaslu Sulsel, Amrayadi mengatakan, aplikasi ini sebagai simbol persiapan dalam mengawal seluruh tahapan agar berjalan baik.
"Aplikasi digital ini semua orang bisa masuk di dalamnya tanpa terkecuali dengan cara menyapaikan informasi kepada kami," ungkap Amrayadi.
Ia menjelaskan, jika ada laporan di aplikasi Jarimu Awasi Pemilu, akan ditindak lanjuti oleh Bawaslu Kabupaten/kota maupun Provinsi.
"Kalau masyarakat tidak mau mau datang melapor dia bisa memberikan informasi awal melalui aplikasi tersebut (Jarimu Awasi Pemilu)," papar Amrayadi.
Ia juga menegaskan, Bawaslu komitmen menjaga identitas orang yang memberikan informasi tersebut.
"Intinya kalau kami jadikan temuan, identitas pelapor tidak kami munculkan," ucapnya.
Amrayadi menilai, aplikasi dihadrikan agar masyarakat bisa ikut melakukan pengawasan jalannya seluruh tahapan Pemilu.
"Jadi ini juga bagian dari edukasi Bawaslu mengawasi pemilu dengan memberikan edukasi ujaran kebencian dan melawan hoax," jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir melihat apa yang dilakukan Bawaslu adalah langkah preventif yang dilakukan.
"Sebenarnya pelaksanaan pemilu sudah menuju digitalisasi perlahan untuk mempermudah semua proses. Tinggal satu yang belum digitalisasi yakni penghitungan dan pemungutan suara," katanya.
Dirinya juga menyebutkan, Pemilu 2024 masih dalam situasi pemilu rumit, karena masyarakat masih akan memilih 5 surat suara.
"Masih ada pengalaman 2019 lalu, ada banyak korban. Ini semua menjadi catatan penting. KPU RI sementara menyusun untuk mempermudah semua prosesnya. Semua ini dalam rangka memperbaiki proses pemilu. Maka kami semua berkomitmen untuk memperbaiki kualitas pemilu dan demokrasi di indonesia," tutupnya. (Fahrullah/B)