BANTAENG, RAKYATSULSEL - Anggota DPRD Bantaeng, Muh Asri Bakri memberikan apresiasi terahadap capaian yang diraih Pemkab Bantaeng terkait dengan laju pertumbuhan ekonomi yang memecahkan rekor di Sulsel. Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi ini sangat relevan dengan kebijakan pemerintah daerah.
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini adalah bukti prestasi nyata dan tidak terbantahkan. Data-data ini keluar dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang tidak diragukan lagi validitasnya.
"Ini amazing (luar biasa,red). Prestasi dengan data yang tidak bisa dibantah lagi," kata dia.
Dia menyebut, prestasi ini tidak terlepas dari peran pemerintah yang memberikan kebijakan terhadap sektor-sektor industri. Dia antaranya adalah sektor industri kecil yang mendapat stimulan dengan program bantuan modal usaha berbasis dusun dan RW.
Dari data itu, Asri juga menyebut, jika intervensi pemerintah terhadap sektor pertanian, perkebunan dan kelautan berhasil menjaga stabilitas perekonomian di Bantaeng. "Buktinya, sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan menjadi sektor yang menyumbang PDRB terbesar di Bantaeng," jelas dia.
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bantaeng ini menyebut, kebijakan pemerintah Kabupaten Bantaeng ikut mendorong terciptanya lapangan kerja yang luas bagi masyarakat Bantaeng. Kebijakan melalui beberapa Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati terhadap industri dan ketenagakerjaan terbukti membuka peluang yang besar untuk masyarakat Bantaeng dapat terserap di dunia kerja industri di Bantaeng.
"Kebijakan ketenagakerjaan ini diatur di sejumlah Perda dan Perbup. Makanya, banyak tenaga kerja lokal kita yang terserap," jelas dia.
Kebijakan paling penting yang lahir dari penyerapan tenaga kerja di industri ini adalah lahirnya Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Dia menyebut, ide untuk mendirikan KIBA yang mengatur kawasan industri ini sangat membantu masyarakat Bantaeng, sehingga pemerintah dan DPRD bisa melakukan tata kelola kawasan industri dan investasi yang masuk di Bantaeng.
"Ini adalah sebuah ide yang cemerlang. Berkat kehadiran KIBA ini, industri yang masuk di Bantaeng memiliki kewajiban untuk ikut membantu perekonnomian di Bantaeng," jelas dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala BPS Bantaeng, Mushawwir Arman mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng ini adalah rekor baru. Angka tertinggi sebelumnya mencapai 10,75 persen yang dirilis pada 2020 silam.
"Pertumbuhan yang mencapai 15,45 persen ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Bantaeng. Belum pernah terjadi sebelumnya," jelas Mushawwir Arman yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/2) lalu.
Mushawwir menambahkan, secara nasional, pertumbuhan ekonomi Bantaeng berada pada urutan ke enam jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Uniknya, lima daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia didominasi daerah-daerah yang memiliki tambang. Kelima daerah itu adalah Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Morowali Utara, Morowali, dan Sumbawa Barat.
Mushawwir juga mempertegas, jika sektor pertanian, kehutanan dan kelautan adalah sektor-sektor penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Bantaeng. Di urutan kedua, ada sektor industri.
"Sektor industri ini di antaranya ada sektor industri rumahan, makan-minum dan industri lainnya seperti smelter dan sebagainya," kata dia. (Jet)