Muhammadiyah Tak Masuk Arena Politik Praktis

  • Bagikan
Profesor Ambo Asse memberi sambutan usai terpilih kembali sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel untuk masa jabatan 2022-2027 pada Musyawarah Wilayah ke-40 di Kabupaten Enrekang, Minggu (5/3/2023).

Pertama, penyusunan model penyebaran dan pembinaan keagamaan yang holsitik yang berdasarkan paham keagamaan dan manhaj gerakan Muhammadiyah yang bermisi dakwah dan tajdid serta berpandangan Islam berkemajuan.

Kedua, penyusunan pedoman dan panduan keislaman hasil tarjih untuk disebarluaskan dan dijadikan model pembinaan keagamaan bagi ummat dan masyarakat luas.

Ketiga, Mengembangkan sistme dan strategi manajemen pendidikan tinggi muhammadiyah yang holsitik integralistik (menyeluruh dan terpadu) dan bertata kelola baik menuju perguruan tinggi Muhammadiyah yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK dan seni berwawawasan al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Keempat, mengembangkan sistem menejemen dan kepeimpinan yang adaptif, produktif, dan berdaya saing dalam meningkatkan catur darma di perguruan tinggi Muhammadiyah.

Kelima, memperkuat sinergi antara PTM dan pimpinan persyarikatan di segala tingkat (PW, PD, PC, PR) pemerintah, perguruan tinggi dalam negeri dan memperluas jaringan PTM dengan perguruan tinggi di luar negeri, serta membentuk center of exclence dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di PTM unggulan.

Keenam, mengusulkan majelis pendidikan tinggi dan pengembangan di wilayah sulawesi selatan yang mengkoordinir 13 PTM. Ketujuh, setiap pimpinan daerah muhammadiyah memiliki klinik kesehatan yang nantinya merujuk ke RS PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar.

Kedelapan, mengidentifikasi dan memitigasi paham agama yang menyimpang dari ajaran Islam.

  • Bagikan