MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar melalui Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) terus melakukan pengawasan terhadap Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang saat ini masih melakukan Pencocokan data Pemilih (Coklit) dengan mengambil sampel di setiap kelurahan.
Komisioner Bawaslu Kota Makassar, Sri Wahyuningsih mengatakan, PKD tidak mengikuti Pantarlih melakukan Coklit. Namun, pihaknya hanya mengambil uji sampel Coklit.
"Kami hanya ingin memastikan Pantarlih itu turun langsung melakukan Coklit," ungkap Sri Wahyuningsih, Rabu (8/3/2023).
Dirinya menyebutkan uji sampel itu bukan hanya melihat langsung ke dinding-dinding rumah warga tersebut ada stiker Coklit. Tetapi, pihaknya ingin memastikan semua dalam satu Kartu Keluarga (KK) yang sudah memiliki hak pilih pada 14 Februari 2024 nanti benar-benar terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPT).
"Ternyata saat kami melakukan uji sampel ada Pantarlih hanya menitipkan ke RT baru dipasang stikernya. Ada juga Pantarlih dalam satu KK (Kartu Keluarga) misal 5 sudah wajib pilih tapi hanya Coklit 3 orang. Jadi dua orang ini bisa kehilangan hak pilihnya," ujarnya.
Namun temuan PKD Bawaslu tersebut sudah ditindak lanjuti oleh Pantarlih. "Semuanya sudah disampaikan ke Pantarlih yang kurang pemilih saat verifikasi di dalam KK sudah diperbaiki oleh Pantarlih," lanjutnya.
Disinggung berapa sampel yang diambil oleh PKD, Sri Wahyuningsih mengatakan setiap kelurahan pihaknya hanya mengambil 10 sampel saja dan itu tiap hari dilakukan PKD.
"Karena kami ingin memastikan masyarakat sudah dicokit semua karena sampai sekarang kami belum memiliki data itu (DP4), jadi proses uji sampel itu hanya memastikan Pantarlih turun langsung," tutupnya. (Fahrullah/B)