PINRANG, RAKYATSULSEL - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pinrang, gandeng Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO) Provinsi Sulawesi Selatan gelar workshop bahasa isyarat bagi Petugas Layanan di Rutan Pinrang, Selasa (14/3).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud peningkatan kualitas layanan publik di Rutan Pinrang, khususnya bagi kelompok rentan yang berkebutuhan khusus (disabilitas).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Sub Seksi Pengelolaan, Darsiah yang dihadiri oleh para Staf dan Mahasiswa PPL bertempat di Aula Rutan Pinrang.
Kasubsi Pengelolaan, Darsiah, mengungkapkan bahwa workshop ini dihadirkan agar petugas layanan Rutan Pinrang dapat melayani kelompok rentan dengan baik tanpa ada diskriminasi.
Hadir Narasumber dua orang dari Pusbisindo, Hj. Mariani Mustafa yang membawakan materi tentang budaya dengar dan budaya tuli serta sejarah dari Pusbisindo.
Selanjutnya, pemateri kedua Mustaqim yang menjelaskan tentang belajar dasar-dasar bahasa isyarat versi Pusbisindo. Bukan hanya itu, hadir juga dua orang Juru Bahasa Isyarat (JBI), Ita Mufrita dan Reskyana Syam.
Saat paparan Hj. Mariana Mustafa menjelaskan materinya menggunakan bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh JBI, Ita Mufrita bahwa bahasa isyarat itu tidak bersifat universal, bahkan setiap daerah memiliki ciri khas bahasa isyarat tersendiri.
"Setiap daerah punya kekhasan bahasa isyarat tersendiri, Jawa dan Makassar beda bahasa isyaratnya, tetapi ketika bahasa itu sering berinteraksi akan bisa saling memahami." terangnya.
Selanjutnya, Narasumber, Mustaqim mengajarkan huruf abjad A sampai Z melalui bahasa isyarat, kemudian dilanjutkan dengan penggunaan kata-kata dasar seperti selamat pagi, maaf dan terima kasih.
Sementara itu, Kepala Rutan Pinrang, Wahyu Trah Utomo menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini karena merupakan Workshop Bahasa Isyarat Pertama diselenggarakan di lingkup Pemasyarakatan Kanwil Sulsel.
"Kegiatan ini merupakan upaya kami dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat, lebih khusus untuk menghadapi penilaian Pelayanan Publik berbasis HAM yang akan diikuti Rutan Pinrang tahun ini," pungkas Karutan.
Melalui kegiatan ini, Karutan Pinrang berharap pelayanan publik di Rutan Pinrang dapat lebih baik demi terwujudnya Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).