Pantau Bulog Maros, Jokowi Harap Stok Pangan Semua Provinsi Membaik

  • Bagikan
Presiden Jokowi Berbincang dengan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Saat Meninjau Bulog Batangase di Maros, Kamis (30/3). (Abu/A)

MAROS, RAKYATSULSEL CO - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memantau penyerapan beras oleh Bulog Batangase, Maros, Kamis (30/3). Harapannya, stok pangan semua provinsi dalam kondisi membaik.

Pada kesempatan itu, sejumlah tokoh hadir mendampingi Presiden Jokowi diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktur Utama Bulog Budi Waseso, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Maros Chaidir Syam.

Presiden Jokowi mengatakan tahun ini khususnya di Sulsel memang mengalami penurunan yang cukup drastis jika dibandingkan tahun lalu.

Penurunan tersebut, menurut Presiden Jokowi disebabkan karena penyerapan beras dari Provinsi Sulawesi Selatan ke provinsi lain meningkat tinggi.

“Memang ada penurunan yang lumayan drastis. Biasanya Maret itu sampai 40 ribu ton sampai 50 ribu ton. Ini baru pada bulan yang sama baru 6 ribu ton,” ujar Presiden Jokowi kepada awak media, Kamis (30/3).

Secara nasional, pemerintah menargetkan target penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) oleh Bulog pada tahun ini mencapai 2,4 juta ton. Presiden Jokowi pun mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan kembali ketersediaan beras di seluruh provinsi di Indonesia.

“Kita harapkan stok di semua provinsi, persediaan beras di semua provinsi itu pada kondisi yang normal,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Perum Bulog Kanwil Sulselbar, Bakhtiar mengatakan saat ini harga beras di Sulsel masih terbilang tinggi. Namun pihaknya telah melakukan penyerapan di wilayah pemasok pangan.

Kata dia, Sulsel sendiri baru memasuki musim panen terutama dibeberapa wilayah pemasok utama sulsel. "Daerah sentra itu, seperti Sidrap, Wajo, Pinrang dan sebagian Maros juga sudah mulai panen," ujar Bakhtiar.

Menurut dia, pihaknya sudah menyerap sekitar 2.000 ton beras per 28 maret. Meski jumlah itu dinilai belum optimal. Namun penyerepan akan terus dilakukan untuk memaksimlakan pesokan pemerintah. (Abu Hamzah/B)

  • Bagikan