Evakuasi WNI di Sudan Dilakukan, Lima Mahasiswa Makassar Masih Hilang Kontak

  • Bagikan
Panglima TNI memberangkatkan pasukan evakuasi WNI ke Sudan di Lanud Halim Perdanakusuma

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah menyampaikan bahwa seluruh WNI yang dievakuasi menggunakan pesawat Angkatan Udara keluar dari Sudan lewat Jeddah di Arab Saudi.

”Para WNI yang terdiri atas laki-laki, perempuan, dan anak-anak itu diterbangkan menggunakan pesawat Boeing 737 A-7305 TNI AU,” ungkapnya.

Mereka terbang dari Kota Port di Sudan ke Posko Evakuasi WNI yang berada di Jeddah. Indan memastikan bahwa proses evakuasi berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti. Satgas TNI yang dilepas langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mampu menjalankan tugas dengan baik.

”Proses evakuasi berjalan dengan lancar berkat koordinasi yang baik dari berbagai pihak terkait,” terang Indan.

Perwira tinggi TNI AU dengan satu bintang di pundak itu pun menyebutkan beberapa instansi yang turut andil selama proses evakuasi berlangsung. Mulai Kementerian Luar Negeri (Kemlu), KBRI Sudan, sampai Konjen Republik Indonesia di Jeddah.

”Ini merupakan tahap pertama (evakuasi WNI dari Sudan menggunakan pesawat TNI AU) yang akan dilanjutkan beberapa tahap berikutnya dalam sorties penerbangan dari Port, Sudan ke Jeddah,” terang dia.

Dari Jeddah, ratusan WNI tersebut tidak diterbangkan ke Indonesia menggunakan pesawat TNI AU. Mereka akan diantarkan pulang ke tanah air memakai beberapa pesawat komersil yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

Sementara itu, Satgas TNI bakal tetap stand by Jeddah untuk melaksanakan tugas sampai tuntas. ”Pesawat A-7305 akan berada di Jeddah untuk melaksanakan evakuasi lanjutan,” beber Indan.

Tugas tersebut mereka laksanakan di bawah kendali langsung Mission Commander Kolonel Penerbang Noto Casnoto. Dalam Satgas TNI yang menjadi ujung tombak pelaksanaan evakuasi WNI dari Sudan bukan hanya kru pesawat A-7305.

Personel dari Satbravo Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, Pusat Penerangan (Puspen) TNI, petugas kesehatan, psikolog, dan staf dari Kemlu juga berperan besar. (fajar)

  • Bagikan