"Kemudian saat mantan Mentan RI ada di stan Dinas TPHP Bone, pak Rauf yang panggilka ke stand Dinas TPHP Bone. Saya pun pergi bersama Kepala Desa Kajaolaliddong ke stand Dinas TPHP untuk menjemput. Bahkan kami harus menembus hujan (kehujanan)," ujarnya lagi.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Kajaolaliddong, M. Rusli. Bahkan menurutnya, sangat wajar bila dirinya bersama camat, lurah dan para kepala desa sangat kecewa atas kejadian tersebut.
"Kami sangat kecewa dan sepertinya kami tidak dihargai. Ini menjadi pengalaman dan pelajaran berharga bagi kami," ujar M. Rusli.
Sementara Kabid Holtikultura Dinas TPHP Kabupaten Bone, Abd. Rauf yang dikonfirmasi melalui telepon genggam menjelaskan dan mengakui bahwa apa yang dilakukannya atas perintah pimpinan (maksudnya Kepala Dinas TPHP Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman).
"Iye saya cuma disuruh oleh pimpinan saya, Petta Kadis (maksudnya Kadis TPHP Bone). Saya kira Petta Kadis (Kadis TPHP Bone) telah menyampaikan ke Puang Amran (mantan Mentan RI) bahwa ditunggu di stand Kecamatan Barebbo," ujarnya.
Akibat dari kejadian tersebut, maka Camat Barebbo, Lurah Apala dan semua kades di Kecamatan Barebbo bersepakat tidak akan ada kegiatan Dinas TPHP Kabupaten Bone jika melibatkan Kabid Holtikultura Dinas TPHP Kabupaten Bone. (Nal)