MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel mulai menarik bayaran untuk Kereta Api. Bahkan hal itu dinilai wajar. Hanya saja, kebijakan tersebut perlu sosialisasi agar masyarakat tahu nilai tarifnya.
Pengamat transportasi, Qadriathi mengatakan sekaitan dengan pemberlakuan tarif dalam penggunaan kereta Api di Sulsel itu sah-sah saja.
Hanya saja kata dia, sosialisasi juga perlu dimassifkan, karena kereta api sendiri merupakan moda transportasinyang baru di Sulsel tentu masyarakat perlu mendapatkan sosialisasi yang baik agar tidak kebingungan ketika akan membeli tiket.
"Sosialisasinya kan bagaiamana masyarakat dapat memperoleh tiketnya apakah sistem pembayarannya itu by Cash, bagaimana dengan fasilitas yang disediakan untuk calon penumpang, jika pembayaran dilakukan secara tunai lalu ada antrian panjang itu kan bisa menganggu kenyamanan juga," sebut Qadriathi, Jumat (2/6).
Ia berpandangan, alangkah lebih baiknya jika pemesanan tiket itu juga dapat dilakukan secara online atau aplikasi khusus untuk mengurangi resiko menumpuknya penumpang distasiun untuk antri membeli tiket.
"Belum lagi jika uang kembali juga mesti di siapkan, ini kan tarifnya pecehan kecil yah, tidak menutup kemungkinan juga antri karena itu," paparnya.
"Karena minat masyarakat kita saat ini menggunakan kereta api itu terbilang tinggi, jadi sosialisasi pelayanannya itu sangat perlu di massive kan," tambahnya.
Ia mengutarakan, antrian masyarakat yang tidak tertib kadang juga membuat penumpang lainya menjadi tidak nyaman.
"Masyarakat pengguna transportasi kereta api juga mesti tertib," pungkasnya. (Abu Hamzah/B)