MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jagoan 85 nama bakal calon legislatif PDIP untuk perebutan kursi DPRD Sulawesi Selatan pada Pileg 2024 mendatang telah disetor ke KPU.
Dari 11 dapil ada delapan petahana tersisa enam yang kembali maju. Dua antaranya naik kelas bertarung ke DPR RI, yakni, Rudy Pieter Gony dan Kartini Lolo.
Adapun nama potensial yang masuk jajaran Bacaleg PDI Perjuangan adalah eks Calon Wakil Wali Kota Makassar Fadli Ananda dan Legislator DPRD Sidrap Suckhar Syhandhiy Hamidse yang naik kelas. Selebihnya nama - nama Bacaleg PDI Perjuangan rata-rata pendatang baru.
Sekertaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Gony mengakui nama-nama tersebut bersumber dari PDIP. Ia mengatakan itulah jagoan PDIP yang akan bertarung di pemilu 2024.
"Iye benar, itu kan yang kami setor ke KPU untuk maju Caleg di DPRD Sulsel 2024," ujar Rudy, Sabtu (3/6).
Ia pun jumawa jika partai besutam Megawati itu punya target. Kata dia pihaknya akan meraih 19 kursi jika pemilu dilakukan sistem proporsinal tertutup di 2024.
"Target kami 14 kursi kalau (proposional terbuka), tapi kalau (tertutup) 19 kursi. Kita hitung dibeberapa daerah bisa dua kursi," tegasnya.
Anggota DPRD Sulsel itu mencontohkan, seperti dapil Makassar A, B dan di Luwu Raya akan target dua kursi. Karena potensi Caleg yang luar biasa.
"Di Makassar B contoh, ada 6 Caleg kami yakin dengan 6 Caleg ini, apalagi adai incumbent ibu Risfayanti Muin yang akan kembali pasti, dan lima Caleg yang tidak bisa diragukan," tuturnya.
Jadi dua kursi itu bukan hal yang mustahil. Di Makassar A ada Fadli Ananda, kita yakin bisa bawa kursi sendiri, kemudian Caleg lainnya bisa juga.
"Di Luwu Raya, pak Esra Lamban dari hasil survei beliau dapat juga yakini dapat kursi, dan 10 Caleg lainnya bisa bawa kursi. Karena variatif dan juga berbeda demografi dan kondisi masing-masing," jelasnya.
Ia mengatakan, khusus di dapil Makassar A, sosok dokter Fadli Ananda dimasukan dalam komposisi Bacaleg menggantikan dirinya untuk maju di Dapil 1 (Makassar A), merupakan langkah untuk menguji kemampuannya. Sebab Fadli Ananda dipersiapkan untuk Pilwali Makassar 2024.
"PDI Perjuangan melihat hasil survei DPR RI seluruh Indonesia ini, memiliki potensi besar menambah kursi di Sulawesi Selatan, tentu tanggung jawab itu diberikan kepada Sekretaris Partai, jadi akhirnya dokter Fadli diberi penugasan menggantikan saya. Karena Dapil Sulsel I itu ada 11 PAC (kecamatan), dokter Fadli latihan di situ," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Ketua PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ridwan Wittiri menegaskan, dengan komposisi Bacaleg untuk DPRD Provinsi, pihaknya menargetkan unsur kursi pimpinan. Mengingat PDI Perjuangan hanya selisih suara dengan PKS yang menempati Wakil Ketua IV DPRD Sulsel, masing - masing mengantongi delapan kursi pada Pileg 2019.
"Saya diperintahkan, DPRD Provinsi (dari delapan) menjadi 15 Kursi. Semua dapil menjadi basis kami. Kali ini saya diperintahkan All Out, semua kader tegak lurus," tegasnya.
Terpisah Pengamat Politik, Arief Wicaksono menilai, tingkat keterpilihan Bacaleg akan dipengaruhi beberapa variabel. Apabila berstatus petahana, potensi keterpilihan di masyarakat akan ditentukan oleh kinerjanya ketika duduk di parlemen. Sedangkan pendatang baru akan dipengaruhi sebesar besar dapat meyakinkan pemilih dalam meraup suara.
" Tingkat keterpilihan juga dipengaruhi oleh marketing politik dan strategi seperti apa dan bagaimana caleg menjalankan strategi di medan kontestasi nanti," ujar Arief.
"Maka saya rasa pendatang baru mesti jeli melakukan pemetaan basis dukungan yang pernah," imbuhnya. (Yadi/B)