Tambang Ilegal dan Penimbunan Solar Marak, Mahasiswa Desak Kapolres Jeneponto Dicopot

  • Bagikan

JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Sebanyak kurang lebih seratus orang massa dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) menggelar aksi demonstrasi mendesak pencopotan Kapolres Jeneponto, AKBP Andi Erma Suryono, Senin (12/6/2023) siang.

Demonstrasi yang digelar di depan Markas Kepolisian Resort Jeneponto, Kel. Empoang, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto tersebut adalah aksi gabungan sejumlah elemen mahasiswa Turatea dari berbagai kampus yang ada di Kab. Jeneponto dan juga di Kota Makassar.

Dengan menggelar orasi dan menbentangkan spanduk tuntutan, para demonstran menilai Kapolres Jeneponto, AKBP Andi Erma Suryono dan jajarannya gagal menegakkan supremasi hukum di Kab. Jeneponto, termasuk diantaranya dianggap gagal melakukan penindakan hukum terhadap maraknya tambang ilegal dan penimbunan bahan bakar solar.

"Ini adalah bentuk kekecewaan kami atas kebijakan Kapolres Jeneponto, serta atas banyaknya keresahan- keresahan di tengah- tengah masyarakat, hampir semua kecamatan di Jeneponto terdapat pertambangan ilegal, "ujar salah satu demonstran dalam orasinya.

Selain menuntut pencopotan Kapolres, para demonstran juga menuntut pencopotan Kasatreskrim dan Kanit Tipidter Polres Jeneponto, serta mendesak adanya penindakan tegas terhadap usaha tambang ilegal.

Tak hanya menggelar orasi, para demonstran kali ini juga membawa replika keranda mayat dan seekor ayam ke depan Mapolres Jeneponto sebagai lambang matinya penegakan hukum di Jeneponto. (Zad)

  • Bagikan