DPT Makassar Capai 1.036.965 Jiwa, Partisipasi Pemilih Ditarget 77,5 Persen

  • Bagikan
Rapat Pleno Terbuka Penetapan DPT Makassar untuk Pemilu 2024

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar resmi menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 sebanyak 1.036.965 pemilih.

Jumlah pemilih mengalami peningkatan dibanding DPT Makassar pada Pemilu 2019 yang hanya mencapai 967.590 pemilih. Sedangkan DPT kota Makassar pada Pilkada 2020 lalu yakni 901.087 jiwa.

"Hasil rekapitulasi DPT Makassar untul 2024 sebanyak 1.036.965 jiwa. Alami peningkatan karena DPT Pemilu 2019 hanya 967.590 orang, sedangkan DPT 2020 yakni 901.087 pemilih," kata Anggota KPU Makassar, Endang Sari usai pleno di Hotel Claro Makassar, Rabu (21/6/2023) malam.

Dia mengatakan, dengan adanya penetapan jumlah DPT tersebut untuk pemilu 2024 di kota Makassar. Maka KPU menargetkan partisipasi pemilih pada pemilu 2024 mencapai 77,5 persen.

"Tentu KPU Makassar mengikuti target partisipasi nasional kak, 77,5 persen," jelas Akademisi Unhas itu.

Menurutnya, target itu sesuai dengan target Nasional sehingga kedepan akan terus dilakukan berbagai kegiatan dan sosialisasi nantinya. Sehingga, pihaknya bersama tim edhoc KPPS, PPK di 15 Kecamatan kabupaten dan 153 Kelurahana terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat.

"Selain sosialisasi yang rutin dilakukan, saat ini kami juga masih melakukan pendidikan dalam rangka Kirab Pemilu 2024 yang telah dimulai tahapan," tutupnya.

Sedangkan, Ketua KPU Makassar Faridl Wajdi menatakan, KPU Makassar, mengumumkan DPT sebanyak 1.036.965 jiwa setelah dilakukan pendataan, pencocokan dan penelitian di masyarakat pada 15 Kecamatan.

Menurutnya, Jika dibandingkan data Pilkada terakhir tahu 2020, telah mengalami peningkatan sekitar 900 ribuan pergerakannya.

"Untuk jumlah pemilih perempuan tercatat sebanyak 535.594 jiwa dan laki-laki sebanyak 501.371 jiwa. Dan bila dibandingkan pada Pemilu 2019 data DPT pemilih sebanyak 954.437 jiwa, sehingga bila dihitung telah mengalami kenaikan sebanyak 82.528 jiwa," katanya.

Lebih lanjut dijelaslan, untuk jumlah pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 4.818 orang. Selanjutnya, , jumlah perbaikan data pemilih sebanyak 103 orang dan jumlah pemilih potensial non KTP Elektronik sebanyak 18.254 jiwa tersebar di 15 kecamatan se-Kota Makassar.

Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh KPU se-Indonesia terkait dengan pergerakan data pemilih menjelang Pemilu pada 14 Februari 2024 nanti. Mengenai data potensi pemilih dan pemilih pemula, kata dia, saat ini sedang berisiko.

Risiko yang dimaksudkan adalah karena harus di fasilitasi dengan elektronik KTP, sementara keadaannya saat ini sudah ada 18.254 kuota yang belum ber e-KTP sejak 2020 lalu. Berkaitan soal ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dukcapil untuk menyegerakan perekaman bagi yang resiko rentang seperti ini.

"Karena belum punya e-KTP, sementara syarat untuk memilih harus punya e-KTP. Tapi kita tetap treatment untuk data 2020," tuturnya.

Adapun upaya yang kini ditempuh, lanjut Faridl, pihaknya telah menyurati puluhan ribu warga untuk segera melakukan perekaman e-KTP, dan langkah ini direspons cepat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Makassar dengan menindaklanjuti perekaman.

"Dan kita lakukan dengan fungsi yang sama. Kita surati warga satu persatu bagi yang belum memiliki e-KTP agar menyelenggarakan perekaman e-KTP," katanya.

Selain penambahan jumlah pemilih, kata Faridl, dari jumlah Tempat Pemilihan Suara (TPS) sebanyak 4.004 unit, kemungkinan ada penambahan di TPS pada tempat atau 6 TPS khusus seperti di Lapas, Rutan, Rumah Sakit, daerah vital dan wilayah khusus lainnya.

"Tentu, kita sudah bikin proyeksi jumlah TPS secara keseluruhan, TPS reguler dan TPS khusus angkanya di 4.004 dengan asumsi ada 6 TPS khusus," bebernya.

Asumsinya bisa ada penambahan TPS di tempat khusus. Meski telah diumumkan DPT tahun ini, namun pemutakhiran data pemilu akan bergerak terus.

"Sebab, akan ada saran, perbaikan terkait data, karena ada penduduk bermigrasi keluar," jelas mantan aktivis dari LBH Makassar ini. (Yadi/B)

  • Bagikan