Pemerintah Tidak Bisa Penuhi Tuntutan KKB Penyandera Pilot Susi Air

  • Bagikan
Pilot Susi Air Philips Mark Methrtens bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB)

JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta pemerintah terus mengupayakan negosiasi dan pendekatan damai untuk membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Dan memberdayakan segala bantuan yang diperlukan dan pematangan penyusunan strategi untuk penyelamatan dan pembebasan Philip,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Bamsoet, negosiasi dan pendekatan damai diperlukan karena apabila pendekatan kekerasan atau operasi militer dilakukan, maka berisiko menimbulkan dampak buruk.

“Apabila kekerasan atau operasi militer dilakukan, akan berisiko dan menimbulkan banyak korban jiwa lainnya,” kata dia.

Pemerintah, kata Bamsoet, perlu tetap bersikap tegas terhadap tuntutan dari KKB, yakni soal permintaan referendum dan senjata. Pasalnya, Bamsoet menegaskan bahwa tuntutan tersebut mutlak tidak bisa ditolerir.

“Pastikan Philip segera bisa diselamatkan,” imbuh Ketua MPR.

Selain itu, Bamsoet juga meminta pemerintah untuk memastikan kondisi dan keberadaan terkini pilot yang disandera sejak 7 Februari 2023 tersebut.

Ia pun meminta pemerintah memastikan komitmen untuk membebaskan Philip dengan upaya damai dan persuasif sehingga tidak menimbulkan dampak buruk terhadap apa pun dan siapa pun.

“Serta tidak membuat KKB terus melakukan ancaman serupa di kemudian hari,” ujarnya.

Kendati proses negosiasi dilakukan tanpa kekerasan, Bamsoet meminta pemerintah tetap harus memastikan bahwa KKB berhenti melakukan aksi yang mengancam keselamatan masyarakat sipil.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan negosiasi masih menjadi opsi utama untuk membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

  • Bagikan