MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Aliansi Mahasiswa Lintas Kampus Tamalanrea (AMALIKTAR) melakukan demonstrasi di depan pintu I Unhas, Makassar, Sulsel, Kamis, (20/7/2023).
“Kami menolak keberadaan PSEL di kawasan Tamalanrea,” kata Mustakim saat orasi.
Pihaknya juga mendesak Panitia KPSI-PSEL dan Pemerintah Kota Makassar membawa hasil kajiannya di seluruh kampus yang ada di Tamalanrea sebelum Kawasan Tamalanrea ditetapkan lokasi pembangunan PSEL.
Ditegaskan, Aliansi Mahasiswa Mahasiswa Lintas Kampus Tamalanrea menolak keberadaan PSEL di kawasan Tamalanrea yang merupakan kawasan Pendidikan bukan Kawasan Industri.
“Kawasan Tamalanrea yang merupakan kawasan Pendidikan bukan Kawasan Industri,” ujarnya.
Di sisi lain, dia menyoroti pernyataan Wali Makassar yang menyebut Prof. Anwar Daud sebagai Ahli Jadi-jadian.
“Sangat Menyesalkan Pernyataan Wali kota Makassar dilaman Harian koran yang kami duga menyebut Prof. Anwar Daud sebagai Ahli Jadi-jadian,” tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menyebut penolakan tersebut tak berdasar, lantaran kawasan Tamalanrea dan Biringkanayya sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Sesuai dengan aturan tersebut kedua lokasi tersebut seyogianya diperuntukkan untuk kawasan industri, PSEL ini kata dia bukan merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melainkan masuk dalam jenis industri.
"Ini bukan tempat pembuangan sampah yang mau dibikin, tapi Industri, adalah kawasan sekitar KIMA. Itu kan ada tata ruangnya. Makanya berani sekali dia ngomong," tegas ayah tiga anak ini.
Pun dia mengkritisi sejumlah ahli yang menyebutkan kawasan tersebut sama sekali tidak tepat. Dimana yang paling tepat adalah di sekitaran kawasan Kecamatan Manggala. Sedangkan Kecamatan Manggala sendiri bukan kawasan yang diperuntukkan untuk industri.