Perebutan Kursi ditinggal Petahana

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) pendatang baru berupaya untuk bisa meraih kursi yang ditinggal oleh petahana pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Seperti di Sulsel I untuk DPRD Sulsel atau Makassar A, beberapa petahana saat ini tidak akan maju lagi di Provinsi dan memilih naik kelas ke Senayan.

Seperti Rudi Pieter Goni (PDIP), Fauzan AU (PPP) dan Sri Rahmi (PKS). Ketiga anggota DPRD Sulsel ini akan bertarung merebutkan kursi Senayan. Sementara Andi Debbie Purnama R (Golkar) memilih istarhat atau tidak ikut nyaleg lagi.

Tak adanya petahana di dapil Makassar A membuat peluang pendatang baru semakin terbuka. Termasuk parpol yang selama ini belum bisa menempatkan legislatornya dari dapil ini.

"Kita sangat optimis karena disana ada pak Kalfin Allotodang, sejak awal kami diskusi dengan beliau sebelum masuk bacaleg dan sangat serius untuk maju di dapil ini. Jadi minimal dapat satu," harap Sekretaris DPD Perindo Sulsel, Hilal Rahim.

Dirinya menyebutkan beberapa Bacaleg diandalkan di Makassar A yakni Kalfin. Dia adalah seorang pengusaha dan saat ini menjabat Ketua Pengurus Prov Taekwondo Sulsel.

Selain Kalfin, juga nama Stefanus Suardi Hiong. Dia merupakan mantan anggota DPRD Kota Makassar dari PDIP kini bergabung dengan Perindo. Kendati, Hilal menyebut jika kunci utama untuk mencapai target itu adalah kerja sama antar caleg nantinya.

"Yang menentukan juga adalah kerja sama antar caleg internal. Sudah juga dilakukan bedah dapil. Ada juga Pak Sultan di dapil itu, mantan sekretaris dpd Perindo Makassar, ketua DPD Perindo Makassar Afdalyana Rachman juga di sana," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat saksi tiap TPS. "Artinya tidak ada satu pun TPS tidak ada saksinya. Kita juga terapkan sistem tandem, wajib hukumnya. Tidak ada satu tingkatan beda warna, jadi tidak lari suara," jelasnya.

Sementara Bacaleg PKS Yeni Rahman menyatakan bertekad meraih kursi di DPRD Sulsel karena dia sudah dua periode sebagai legislator DPRD Kota Makassar.

"Bismillah saya maju ke DPRD Provinsi agar bisa berbuat untuk warga yang lebih banyak lagi," ujar dia.

Menurut dia, pengalaman dua periode di DPRD Makassar menjadi modal untuk bisa dilanjutkan ke provinsi.

"Sehingga masyarakat Makassar masih mempercayakan semuanya kepada saya," ujarnya.

Menurut dia, sebagai putri Makassar diyakini memiliki jaringan luas khususnya tim keluarga yang ada di 11 kecamatan yang merupakan basis suara. "Dari tim keluarga menjadi penyemangat saya untuk maju ke DPRD Provinsi," bebernya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan