MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dampak El Nino menyisakan cukup kekhawatiran bagi masyarakat di Sulsel, apalagi saat ini dampaknya telah terlihat di beberapa daerah lain. di Sulsel sendiri beberapa wilayah telah diberikan “warning” akan terdampak dari kemarau ekstrim ini.
Penjabat Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad menyampaikan, dampak El-Nino bagi suatu daerah tentu perlu diantisipasi, hanya saja kata dia, tidak usah menjadi kekhawatiran yang berlebih.
Hal tersebut disampaikannya, sebab saat ini jika merujuk pada kesiapan dan ketersediaan pangan di Sulsel, berdasarkan perkiraan bisa bertahan sampai pada puncak dan berakhirnya musim kemarau ekstrim.
“Terkait dengan isu El Nino yang sekarang ini, tidak usah menjadi kekhawatiran yang berlebihan, kalau kita berangkat dari data yang ada, ketersediaan kita yang ada saat ini mencukupi sampai bulan Desember,” jelasnya, Kamis (17/8/2023).
Andi Muhammad Arsjad yang saat ini juga menjabat sebagai Kadis Ketahanan Pangan Sulsel itu mengutarakan, saat ini perkiraan neraca ketersediaan bahan pangan pokok, seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabe rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumi, dan minyak goreng di Sulsel masih relatif aman.
“Yang perlu dijaga hanya bagaimana keterjangkauan harganya tetap terjaga di masyarakat,” harapnya.
Ia menyampaikan, berbagai upaya kongkrit telah dilakukan Pemprov Sulsel yang merujuk pada antisipasi dampak El Nino, yang tentu juga muaranya pada ketahanan pangan di Sulsel, seperti bagaimana pemassifan bantuan mandiri benih untuk terus menjaga produksi padi di Sulsel guna memenhui kebutuhan pangan masyarakat.
“Pak Gubernur punya program mandiri benih andalan, ini bagian dari upaya untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan (pangan), sebab kita kalau kita berbicara el nino dampaknya itu nanti tiga bulan kedepan,” ucapnya.
Ia pun menekankan bahwa, peran pemerintah sesuai dengan tupoksinya juga sangat mempengaruhi terhadap antipasi el nino ini.
“Jadi semua OPD harus kolaborasi dalam menghadapi el nino, yang berujung pada terwujudnya ketahanan pangan. Kita (OPD) harus bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing dan yang terpenting kita optimis lah,” pungkasnya. (Abu/B)