Agustus adalah Bulan Kunjungan Anak Stunting, OPD dan Bapak Asuh ‘gercep’ Kunjungan

  • Bagikan

TAKALAR, RAKYATSULSEL - Inovasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Takalar terus digenjot, setelah launching aplikasi stunting dan program platform kolaborasi bulan juli lalu di Baruga Imanindori, bulan ini Pj Bupati mengeluarkan surat edaran terkait agar seluruh bapak ibu Asuh anak stunting mengunjungi anak asuhnya tiap hari jumat dan tercanangnya bulan ini sebagai bulan kunjungan anak asuh.

"Agustus adalah bulan kemerdekaan, olehnya itu kemerdekaan dan upaya mensejahterakan masyarakat harus dirasakan oleh seluruh anak bangsa, sehingga bulan ini kita jadikan sebagai bulan kunjungan anak asuh," ungkap Pj. Bupati Takalar, Setiawan Aswad.

Edaran dan instruksi tersebut langsung ditanggapi serius oleh pimpinan OPD dan Bapak Ibu Asuh yang telah terdaftar terbukti data dari Kader KB anak asuh dihampir seluruh kecamatan sudah mulai tersentuh dengan program ini.

Hal tersebut dirasakan dan disampaikan juga oleh Satgas Stunting yang diutus oleh Provinsi, Wahida Susilawati, S.K.M bahwa perubahan platform kolaborasi di Kabupaten Takalar ini semakin nyata gerakannya, dan sangat ril manfaatnya untuk anak asuh yang stunting.

Apalagi kunjungan anak asuh ini termonitor langsung di aplikasi "Takalar Ayo Atasi Stunting" jadi terlihat bapak ibu asuh mana yang tidak pernah kunjungan. Ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Penyuluh KB dan Fasilitator Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kec. Galut, Fitri, yang paling berbahagia dengan adanya bapak/ibu asuh stunting.

"Selama ini TPK hanya bisa memberikan penyuluhan, hanya bicara, melakukan kontrol pengukuran pertumbuhan berat & tinggi badan, namun dengan adanya bapak/ibu asuh yang kami dampingi mengunjungi anak asuhnya memberikan bantuan, kami jadi semakin punya nyali untuk ke lapangan dan melakukan pendampingan anak asuh," tuturnya.

Program yang sudah berjalan ini adalah platform kolaborasi bersama seluruh stakeholder di Takalar dengan pelibatan penta helix yang dicanangkan Pj. Bupati Takalar dengan manajemen partisipatif seluruh unsur OPD, Swasta, masyarakat, NGO dan media untuk bersinergi mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Takalar. (Supahrin)

  • Bagikan