MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel meminta kepada DPP untuk menarik dukungan Anies Rasyid Baswedan setelah NasDem memaketkan mantan Gubenur DKI Jakarta tersebut dengan Muhaimin Iskandar.
"Kalau saya diminta dan diambil suara, saya pasti meminta kita keluar dari koalisi. Saya kira situasi itu membuat berpikir ulang mestinya bagaimana koalisi ini." tegas ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah.
Dirinya menyebutkan jika Demokrat saat ini sudah tidak layak bersama-sama orang yang tidak bisa dipercaya omongannya.
"Itu sangat menyakitkan terus terang. Karena kita dikhianati dan dibohongi, bahkan kalau mau bicara lebih kasar lagi kita ditipu mentah-mentah," bebernya.
Wakil ketua DPRD Sulsel ini menyebutkan cukup kaget mendapat pemberitahuan dan penyampaian dari DPP bahwa ternyata Anies memutuskan sendiri bersama Nasdem memilih cawapres lain di luar kesepakatan yang sudah dibuat tim 8 koalisi 3 partai. NasDem, PKS dan Demokrat.
"Saya secara pribadi juga sangat kecewa dengan keputusan itu. Karena nampak bahwa itu berbau penghianatan di detik-detik terakhir penentuan capres dan cawapres," bebernya.
Dengan ini Ni'matullah menunggu arahkan DPP bagaimana koalisi nantinya, apakah akan bergabung dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Saya kira itu sikap kami di DPD Sulsel menyangkut soal yang sedang berkembang. Tapi bagaimana pun kami juga tetap menunggu arahan dari majelis tinggi dan ketua umum AHY bagaimana menyikapi lebih jauh persoalan ini," jelasnya. (Fahrullah/B)