Mafindo : Pemilih Pemula Harus Kritis

  • Bagikan
Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Sulsel, Andi Fauziah Astrid (Tengah) saat menjadi menjadi narasumber pada sosialisasi pengawasan partisipatif kepada pemilih Pemula, Pemilih muda yang diadakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel di Hotel Mercure Makassar, Jumat (8/9/2023). (Foto Fahrullah)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Sulsel, Andi Fauziah Astrid mengajak pemilih Pemula kritis dalam menentukan Pilihan pada Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan saat menjadi narasumber pada sosialisasi pengawasan partisipatif kepada pemilih Pemula, Pemilih muda yang diadakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel di Hotel Mercure Makassar, Jumat (8/9/2023).

Pemilu 2024 nanti, kata Andi Fauziah Astrid sekitar 60 persen milenal dan mayoritas pemilih pemula. Namun Pemilih Pemula malas datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Ada masalah pada Pemilih Pemula karena mereka anggap Pemilihan tidak genting baik itu Pemilihan Legislatif (Pileg), Pilpres dan Pilkada," kata Andi Fauziah Astrid.

Mereka tak ingin datang ke TPS dengan alasan visi misi kandidat tersebut tidak pernah berubah sehingga mereka pikirkan mengapa untuk memilih.

"Jadi jangan pesimis (Untuk datang ke TPS memilih). Tapi harus menjadi pemilih kritis," ucapnya.

Bagaimana agar bisa kritisi, kata Andi Fauziah Astrid harus mampu mengecek fakta paling tidak menggunakan Google.

"Jangan gara-gara informasi hoax Pemilih Pemula tidak ingin datang ke TPS. Tajamkan daya kritis, berpikir kritis. Itu kunci menentukan pilihan," ucapnya.

Karena menjadi pemilih kritis, kandidat yang nantinya bertarung pada Pemilu 2024 nanti baik Pileg maupun Pilpres harus mengecek informasi.

"Kalau kita memilih orang yang diam saja, saat terpilih (Jadi anggota DPRD) duduk manis karena uangnya banyak dan itu membuat aspirasi kita tidak tersalurkan," jelasnya. (Fahrullah)

  • Bagikan