MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah ASN Pemprov Sulsel yang merasa tidak diperlakukan secara adil atas non-job yang diterima di masa pemerintahan Andi Sudirman Sulaiman, dalam waktu dekat berencana akan beramai-ramai menghadap Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Hal itu disampaikan oleh para korban yang meminta tidak disebutkan namanya, di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (13/9/2023).
Mereka mengutarakan, maksud untuk menghadap pada Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin itu sebagai salah satu etika yang mereka lakukan kepada atasannya, sebagai bawahan sekaitan langkah yang bakal mereka tempuh selanjutnya.
“Jadi kami mau menghadap, Mappatabe (istilah makassar untuk memberitahukan) sekaitan dengan langkah yang bakal ditempuh oleh mereka,” sebut salah seorang ASN itu.
Salah satu dari mereka mengutarakan, keinginan untuk bertemu dengan Pj Gubernur Sulsel itu juga untuk menyampaikan bahwa proses non-job yang diterimanya itu masih dipertanyakan penyebabnya.
“Karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya, lalu yang gantikan saya itu staf saya, saya dulu kepala UPT, keberatan saya itu tidak pernah ada teguran sebelumnya, mestinya ada ” sebutnya.
“Mutasi saya tanggal 4 September kemarin, pada saat Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mau selesai jabatan,” paparnya.
Ia melanjutkan, respon dari Pj Gubernur dan hasil dari pengajuan dari DPRD Sulsel itu masih menunggu mereka, bahkan mereka berharap pengambil kebijakan Pj Gubernur Sulsel dan DPRD Sulsel bisa menggelar rapat dengan pendapat dengan mereka.
“Kita masih menunggu respon dari Pak Gubernur, dan DPRD kami harap supaya ada Rapat dengar pendapat nantinya yang juga mengundang BKD,” sebutnya.
Mereka mengakui, ada beberapa orang yang telah mengajukan ke pihak KASN bahkan lebih jauh mereka akan menggunakan semua jalur jika harus memang menempuh itu.
Mereka menganggap proses Demosi dan Non-job itu salah satu tindakan merusak citra dan karir mereka yang telah lama mereka rintis.
“Saya sudah puluhan tahun rintis karir ku, saya tidak menuntut jabatan, karena saya akan segera pensiun, hanya saja proses demosi yang saya dapatkan itu tidak berdasar pada kinerja yang telah saya kerjakan,” sebut salah seorang dari mereka.
Bahkan salah satu dari mereka sempat mendapatkan Non Job dan belum mengambil surat keterangannya, dilantik lagi pada sebuah jabatan pada tanggal 4 September lalu.
“Apa ini, belum saya tahu kesalahan kenapa non-job, dan saya juga tidak tahu kenapa saya di demosi,” pungkasnya. (Abu/B)