Pelatihan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Berbasis Iptek Tepat Guna yang Ramah Lingkungan

  • Bagikan
Berfoto bersama tim dan peserta selesai pelaksanaan pelatihan.

MAROS, RAKYATSULSEL - Dosen STIK Tamalatea Makassar, Dr. Rahmawati Azis, S.K.M., M.Si bersama tim 6 orang melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Simbang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros berupa pendampingan pengelolaan limbah Rumah Tangga.

Mengamati kondisi di Desa Simbang di mana pengelolaan sampah limbah rumah tangga belum terlaksana secara optimal, di mana pengelolaannya belum memaksimalkan sistem 3R (reduce/mengurangi, reuse/gunakan kembali, dan recycle/daur ulang); masih rendahnya pengetahuan, sikap positif, dan keterampilan dalam intensifikasi pemanfaatan dan pengelolaan sampah limbah rumah tangga; belum dimanfaatkan untuk peningkatan dan pemberdayaan ekonomi, yang menjadi dasar hingga terlaksananya kegiatan pengabdian tersebut.

Menurut Rahmawati, langkah awal yang dilakukan adalah sosialisasi, kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan simulasi pengelolaan limbah rumah tangga telah berlangsung pada hari Kamis-Jumat, 5-6 Oktober 2023 bertempat di Aula Kantor Desa Simbang. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Simbang dan warga masyarakat sebanyak 21 orang yang terdiri dari kepala dusun, tokoh pemuda, ibu kader, dan ketua kelompok tani.

"Materi penyuluhan yang diberikan bertujuan antara lain untuk memberikan informasi tentang pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya limbah organik yang merupakan persentase jenis sampah terbanyak. Menanamkan kesadaran dan sikap positif untuk bertanggung jawab terhadap sisa konsumsi, dan membentuk perilaku mengelola sampah dari rumah," kata Rahmawati.

Hal ini kata Rahmawati dimulai dengan prinsip “Cegah, Pilah dan Olah”. Mencegah penggunaan barang sekali pakai, seperti botol plastik, kresek, sedotan, dan lain-lain. Memilah sampah yang terlanjur dihasilkan dari rumah.

Rahmawati menambahkan, selain penyuluhan dilaksanakan pula pelatihan membuat kompos dari limbah organi menggunakan komposter drum metode aerob. Komposter ini mudah digunakan juga dapat menghasilkan pupuk cair (lindih) yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

"Sehingga limbah rumah tangga tidak lagi menjadi masalah justru dapat bernilai ekonomis. Sebanyak masing-masing 13 paket, yaitu komposter dan juga kontainer penampung sampah, serta alat pisau pencacah sampah diberikan kepada masyarakat untuk mendukung pengelolaan limbah rumah tangga," ujarnya.

Selain pelatihan menggunakan alat teknologi pengolahan limbah rumah tangga, masyarakat khususnya perempuan diajarkan untuk melakukan daur ulang sampah limbah rumah tangga anorganik menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali dan mempunyai nilai ekonomis melalui 3R (reduce, reuse, dan recycle).

Diketahui kegiatan pengabdian Masyarakat oleh Dosen STIK Tamalatea ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Para peserta antusias untuk mengomposkan sisa konsumsi organiknya dengan komposter. 1 komposter digunakan oleh 2 Rumah Tangga dan akan dilakukan pendampingan melalui Whatsapp Grup dan kunjungan langsung door to door sebagai evaluasi kepada para peserta.

Diharapkan kegiatan pengabdian masyakarat ini akan meningkatnya respon pemda Desa Simbang dan masyarakat terhadap penggunaan teknologi, khususnya dalam pengolahan dan penanganan limbah rumah tangga. "Kebiasaaan baru memilah sampah dan mengomposkan sisa organik menjadi perilaku baru yang diterapkan secara berkelanjutan dan juga dapat ditularkan ke masyarakat lainnya," tandasnya. (*)

  • Bagikan