MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Makassar memiliki mimpi yang cukup besar dalam mendudukkan kadernya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada tahun politik 2024 mendatang.
Bagaimana tidak, partai yang terbilang masih baru ini tidak lolos ambang batas sebesar empat persen atau hanya mampu meraih 2.650.361 suara alias 1,89 persen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 silam.
Ketua DPD PSI Kota Makassar, Israel Rante Lebang mengungkan, pihaknya tak ingin muluk-muluk dalam mendulang suara. Pihaknya ingin menang dan punya satu fraksi di DPRD Kota Makassar.
"Kalau hanya target satu kursi itu belum bisa mendongkrak suara yang banyak. Kita mau satu fraksi itu targetnya. Kita ingin membawa suara yang kuat. Tidak muluk-muluk kita mau jadi pemenang," ungkapnya kepada media belum lama ini.
Israel juga terus terang mengatakan PSI Makassar saat ini sudah punya basis suara pada daerah pemilihan (dapil) yang mereka sebut 'andalan'.
"15 kecamatan itu ada lima dapil. Untuk saat ini memang ada dapil-dapil andalan. Yang bahkan kita sudah bisa prediksi ini targetnya minimal satu kursi dan ada harapan untuk dapat kursi kedua di situ," katanya.
Dia juga mengakui, PSI tetap konsisten dengan janji-janji yang telah diutarakan, misalnya dengan memperjuangkan BPJS gratis dan Undang-undang Perampasan Aset.
"itu yang kita perjuangkan saat ini. Sekali pun kita mau tekankan itu, sebenarnya itu wewenang dari pada Senayan. Kita bisa mendorong bagaimana di sini supaya bisa orang yang coblos kita, coblos juga teman-teman di Senayan, kemudian bisa lewat empat persen. Karena BPJS gratis tidak bisa kita angkat dari DPRD kabupaten/kota, itu kan dari pusat," jelasnya.
Israel juga membeberkan, PSI lebih menekankan kepada para calegnya untuk fokus membuat program pelayanan kepada masyarakat. Menurut dia, dengan begitu PSI akan dikenal oleh masyarakat dan tentu berpeluang meraih suara untuk duduk di kursi parlemen.
"Secara umum, bagaimana caranya teman-teman caleg membikin program pelayanan masyarakat biar kita lebih sering dilihat, didengar, sampai lebih sering di cerita, diucapkan di warung-warung kopi. Itu salah satu strategi secara langsung atau tidak langsung memberikan dampak yang membikin tertanam di memorinya setiap orang," jelasnya. (Fahrullah/B)