Pilah Pilih Ketua Pemenangan

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim pemenangan untuk pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming belum terbentuk di Sulawesi Selatan. Masing-masing partai koalisi masih terus memilah tokoh yang dinilai layak menjadi komando. Dicari sosok yang tidak tercatat sebagai calon anggota legislatif agar bisa fokus total untuk pemenangan pemilihan presiden 2024.

Dari tiga pasang kandidat bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, sisa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dan Perbaikan yang belum menunjuk ketua tim pemenangan nasional. Sementara, tim pemenangan nasional pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md diketuai oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Arsjad Rasjid. Adapun, Koalisi Indonesia Maju mempercayakan tim pemenangan dinakhodai oleh mantan Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani.

Di Sulawesi Selatan, partai koalisi pengusung dan pendukung Ganjar-Mahfud telah bergerak cepat menunjuk ketua tim pemenangan daerah. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang baru 'seumur jagung' mengenakan jaket merah didapuk sebagai komando. Penunjukan Danny Pomanto dilakukan jauh sebelum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendeklarasikan Mahfud Md sebagai pasangan Ganjar Pranowo.

Lantas mengapa Koalisi Indonesia Maju dan Koalisi Perubahan dan Perbaikan belum menunjuk ketua tim pemenangan di daerah ini?

Ketua Gerindra Sulawesi Selatan Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, pihaknya bersama partai koalisi segera membentuk tim pemenangan daerah. Menurut dia, partai koalisi akan memilah sosok yang dinilai layak untuk menjadi pimpinan tim.

"Selain mengandalkan tokoh internal partai koalisi, kami juga mencari sosok yang bisa dipercaya sebagai ketua tim. Akan segera digodok," kata Andi Iwan, Minggu (29/10/2023).

Di Koalisi Indonesia Maju, tersedia banyak figur yang bisa ditunjuk sebagai ketua tim. Beberapa di antaranya yakni Nurdin Halid, Erwin Aksa, Taufan Pawe, dan Ilham Arief Sirajuddin masing-masing dari Partai Golkar.

Dari Partai Amanat Nasional ada Ashabul Kahfi, Andi Iwan Aras dan Andi Muchtar Ali Yusuf dari Gerindra, Ni'matullah dari Demokrat, Muhammad Surya dari PSI, dan mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sebagai perwakilan dari klan Sudirman.

Menurut Andi Iwan, belum ada yang mengerucut dari daftar nama-nama tersebut di atas. Meski begitu, nama-nama yang digodok setidaknya searah dengan visi dan misi Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Ada beberapa partai memiliki tokoh lokal yang cukup mumpuni," imbuh Andi Iwan.

Menurut dia, ketua tim nantinya adalah sosok yang benar-benar fokus memenangkan Prabowo-Gibran sehingga tidak terganggu oleh rutinitas yang lain. Andi Iwan mengatakan, pihaknya akan mengarah pada sosok yang memiliki ketokohan besar dan fokus total.

"Setidaknya bukan yang ikut sebagai peserta pemilu (caleg) karena nanti kerja-kerjanya bisa terbagi sehingga bisa bekerja maksimal," kata Andi Iwan.

Sementara itu, Andi Amar Ma'ruf yang merupakan anak Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menjabat sebagai Koordinator Wilayah Perisai Prabowo di Kawasan Indonesia Timur. Amar dikukuhkan oleh Ketua Umum Perisai Prabowo Ahmad Kaelani.

"Amar merupakan sosok anak muda yang cerdas dan punya semangat serta potensi," ujar Ahmad.

Adapun Amar menyatakan segera bekerja militan dan fokus untuk menggarap pemilih dari kalangan anak muda. Dia mengaku akan menguatkan dan memanaskan mesin-mesin relawan Perisai Prabowo di 17 Provinsi di Indonesia Timur.

"Sekarang waktunya anak muda untuk maju," ujar dia.

Dia mengatakan, anak-anak mdua dari partai Koalisi Indonesia Maju akan direkrut menjadi relawan Perisai Prabowo demi mensukseskan program-program pemenangan.

"Nanti mungkin mulai dari program kecil sampai dengan program besar akan kami laksanakan di seluruh wilayah Indonesia Timur," ucap Amar.

Adapun, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) kandidat Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani membeberkan strategi yang bakal ditempuhnya dalam memenangkan kandidat Koalisi Indonesia Maju tersebut. Rosan yang baru mengundurkan diri dari jabatan Wakil Menteri BUMN tersebut mengaku bakal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi tim pendukung Prabowo-Gibran.

"Kami ingin menampung tidak hanya dari Parpol [partai politik], tetapi juga dari relawan, unsur akademisi, kebudayaan dan keagamaan," ujar Rosan usai menghadiri Deklarasi Penerus Negeri mendampingi capres Prabowo di Djakarta Theater, Sabtu lalu.

Dia menyebut bakal mengumumkan tokoh-tokoh utama yang bergabung dalam tim pemenangan paslon Prabowo-Gibran pekan depan.

"Kita kan ingin rangkul semua dan Insya Allah minggu depan saya umumkan tokoh-tokoh siapa saja yang gabung ke kami termasuk tokoh di Jawa Timur yang sudah sangat dikenal masyarakat," ungkap Rosan.

Dia mengklaim tim pemenangan Prabowo-Gibran merupakan tim yang komprehensif yang mampu menampung seluruh masukan dari pelbagai sisi dan sudut pandang. Apalagi, kata dia, adanya Gibran sebagai cawapres yang berusia di bawah 40 tahun menambah lengkap elemen generasi di dalam kubu politik mereka. Gibran yang diusung oleh Parpol anggota Koalisi Indonesia Maju diklaim mampu menjadi wadah aspirasi generasi muda untuk kemajuan bangsa.

"Dari junior sampai senior ada. Pasangan ini bisa serap semua aspirasi yang ada. Karena kalau anak muda ngomong dengan anak muda pasti lebih nyambung," tutur Rosan.

Sementara itu, koalisi partai pengusung pasangan Anies-Muhaimin (PKB-NasDem-PKS) juga belum membentuk tim pemenangan di daerah ini. Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembahasan mengenai hal tersebut. Alasannya, ketua tim pemenangan di tingkat nasional juga belum ada.

”Belum ada pembahasan secara detail. Tetapi dalam waktu dekat ini pasti akan dibahas. Kami pernah ketemu juga dengan teman-teman partai pengusung, tapi belum mengerucutkan nama,” kata Azhar.

Anggota DPRD Sulsel ini menyebutkan tetap yakin bisa memenangkan AMIN di Sulsel karena pihaknya sudah mempersiapkan semua perangkat sampai di tingkatan paling bawah. Apalagi saat jalan santai yang dilakukan beberapa lalu masyarakat Sulsel tumpah ruah sehingga meyakinkan tim ini bisa memenangkan pasangan AMIN.

"Untuk kerja teknis sudah terbentuk semua, termasuk saksi di TPS. Saksi ini juga yang nanti sekalian untuk pemenangan Pilpres, tapi bukan untuk Pileg. Takutnya, kalau pileg nanti mereka kerja untuk perorangan," ujar Azhar.

Adapun, Ketua Partai Keadilan Sejahtera Sulsel, Amri Arsyid mengatakan secara langsung memang belum ada pembahasan tim pemenangan Anies-Muhaimin untuk Sulsel. Tapi, kata dia, masing-masing partai koalisi sudah bergerak mensosialisasikan pasangan tersebut.

"Masing-masing partai sudah bergerak. Sementara untuk pertemuan membahas tim dalam waktu dekat ini kami akan lakukan konsolidasi," ujar Amri.

Amri mengatakan, figur yang cocok ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan di Sulsel adalah figur yang bukan dari partai politik. Menurut dia, ada beberapa nama yang cocok dari kalangan tim relawan Anies yang sudah terbentuk.

"Saya sarankan lebih baik sosok dari eksternal partai politik. Banyak teman-teman profesional yang berpeluang ditunjuk. Kami juga menunggu dari pusat. Setelah ada, mungkin baru bergerak ke daerah-daerah," ucap Amri.

Sementara itu, bakal calon presiden Anies Baswedan mengungkap sosok kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan pasangan AMIN. Anies mengatakan, kekuatan pemenangan ada pada relawan dan kader partai politik.

“Itulah kekuatan yang sesungguhnya,” ucap dia, usai diskusi dengan pemuda Jember di Nuansa Kopi, Sabtu lalu.

Menurut Anies, pihaknya ingin melakukan perubahan bukan yang simbolik, sehingga tidak hanya mengandalkan pada satu-dua orang, tapi justru pada kekuatan yang dimiliki.

“Ada begitu banyak relawan, itu orang yang bekerja siang malam selama berbulan-bulan selama ini,” ucap Anies. Dia mengaku, ribuan relawan bergerak untuk memenangkan pasangan AMIN. Seperti memasang baliho, poster dan lainnya. “Itulah kekuatan itu, jangan sampai seakan-akan pemenangan itu adalah tentang kapten,” tutur dia.

Namun, pemenangan itu adalah tentang tim besar yang bekerja di seluruh Indonesia. “Jadi, saya ingin menyampaikan pada kader partai dan relawan, terima kasih karena andalah kapten-kapten pemenangan di wilayah masing-masing, adalah kekuatan kita,” papar dia.

Para relawan itulah, kata Anies yang menjadi tumpuan pemenangan AMIN. Mulai dari kapten di kampung masing-masing, di kompleks, kabupaten dan lainnya. “Itulah kekuatan kita yang sesungguhnya,” ujar dia.

Selain itu, ketika ditanyakan terkait dengan sejumlah nama untuk menjadi kapten Timnas pemenangan AMIN, Anies mengaku akan diumumkan pada waktunya. “Pada waktunya diumumkan, tidak usah spekulasi nama,” ucap Anies. (Suryadi-Fahrullah/C)

  • Bagikan