Erwin Aksa Ingin Kader Golkar Tampilkan Sosok Soeharto

  • Bagikan
Soeharto dan Golkar

MAKASSAR, RAKYATSULSEL -  Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis DPP Partai Golkar, Erwin Aksa saat ini meminta kepada seluruh kader Golkar agar bisa memunculkan Soeharto di setiap Alat Peraga Kampanye (APK).

Erwin menyebutkan Suharto merupakan sosok yang berjasa di Indonesia terutama berdirinya partai berlambang pohon beringin rindang ini, bahkan kata dia, saat ini ada statement ingin mengulas sejarah Soeharto, mengapa kader Golkar saat ini melupakan Soeharto padahal dia membesarkan Golkar.

"Memang selama ini tidak ada penelitian siapa diantara presiden pendahuluan yang terbaik. Sehingga mungkin internal Golkar tidak ada yang berani sehingga saya masuk dan sampaikan hasil penelitian bahwa presiden Soeharto masih yang terbaik diantara seluruh presiden yang ada di Indonesia," kata Erwin Aksa saat ditemui belum lama ini.

Dirinya pun selalu menyapaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama kader Golkar bagaimana mengembalikan kehebatan Soeharto dan keberhasilannya saat memimpin partai Golkar.

"Banyak teman-teman sudah pasang spanduk, memang belum ada instruksi tertulis tapi bagi Golkar melihat bahwa pemilih pak Soeharto itu masih banyak," ujarnya.

Buktinya saat Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendirikan partai Berkarya Pemilu 2019 lalu, dia mampu meraih suara satu juta lebih karena dibelakang nama Tommy ada nama bapaknya

"Pemilu 2019 saya melihat Partai Berkarya membuat warna kuning dan logonya mirip Golkar pemilih partainya itu sampai 1 juta jadi saya bisa bayangkan itu karena ingat pak Harto," ujarnya.

"Jadi sudah waktunya kita mengangkat prestasi beliau (Suharto) dalam pertandingan, infrastruktur, bagaimana beliau membangun pendidikan, kesehatan dan berbagai macam pembangunan pada saat itu. Makanya pak Harto digelar bapak pembangunan Indonesia," lanjutnya.

Untuk menjual nama Soeharto pada Pileg 2024 ini kata Erwin, kader Golkar tidak boleh melupakan sejarah.  "Saya sedang menjual habis bagaimana mendekatkan pak Harto dengan Golkar. Tapi ini butuh waktu," tutupnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan