Kampanye Akbar Belum Jaminan Parpol Dipilih

  • Bagikan
ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan ruang kepada partai politik untuk melakukan kampanye akbar. Namun saat ini sosialisasi lebih banyak dilakukan oleh calon anggota legislatif (Caleg) dengan melakukan door to door.

Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah menyembuhkan bahwa kampanye akbar merupakan salah satu bentuk dari marketing politik.

Menurutnya, kampanye akbar biasanya didasari oleh keinginan dari parpol untuk mempertontonkan kekuatan elektoralnya kepada khalayak, yakni dengan cara mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, dalam satu tempat dan satu momen waktu yang sama.

"Semakin banyak dan semakin riuh sebuah kampanye akan menjadi penanda kuat bahwa si Parpol memiliki kekuatan elektoral yang besar," katanya.

Di samping itu, kata dia, kampanye akbar juga memanfaatkan fenomena psikologi politik pemilih, yakni cenderung memilih Parpol yang kelihatannya disukai oleh banyak orang.

"Dengan memperlihatkan keramaian dan sorak-gemuruh dalam sebuah kampanye, maka akan semakin besar peluangnya menyihir persepsi orang banyak, bahwa parpol bersangkutan memiliki peluang mendapatkan kursi banyak yang besar," ujar Asratillah.

Apalagi jika dalam kampanye akbar tersebut, para juru kampanye bisa menyampaikan 'pidato' yang menggelegar. "Tata panggung yang elegan, serta rangkaian acara yang menarik," ucapnya.

Untuk memperbesar dampak elektoral kampanye akbar, maka perlu didukung oleh perangkat 'digital campaign' yang mumpuni.

"Artinya momen kampanye akbar mesti diduplikasi, diframing dan repetisi secara terus menerus, agar bisa mempengaruhi sebanyak mungkin pemilih," ujarnya.

  • Bagikan