BPTD Kelas II Sulsel Bakal Tertibkan Truk Odol

  • Bagikan
Truk ODOL.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Keberadaan truk yang melebihi kapasitas, atau disebut Over Dimension dan Overload (ODOL) kerap meresahkan masyarakat. Pasalnya, truk ODOL sering membuat kemacetan lantaran melakukan parkir sembarangan.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulawesi Selatan, Bahar menegaskan akan melakukan penertiban di jalur yang kerap menjadi tongkrongan truk ODOL.

Kata dia, pengawasan akan lebih massif lagi dilakukan jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). "Kelancaran arus lalu lintas pada momen libur Nataru menjadi perhatian kami," ucapnya.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian, Dishub Sulsel dan Dishub kabupaten/kota dalam melakukan penertiba.

Ia juga mengimbau kepada Stakeholder terkait, secara khusus yang bertugas menyangkut perizinan untuk melakukan pemuatan untuk teliti dalam memberikan izin KIR untuk melakukan perjalanan dengan kondisi sesuai dengan SOP.

"Di kabupaten dan kota juga diharapkan jangan memberikan uji KIR pada kendaraan melebihi kapasitas (ODOL) tersebut," tegasnya.

Untuk informasi, KIR merupakan kumpulan rangkaian kegiatan untuk melakukan uji kendaraan bermotor sebagai tanda bahwa kendaraan tersebut layak digunakan secara teknis di jalan raya, khususnya bagi kendaraan yang membawa angkutan penumpang dan barang.

Bahar mengakui kondisi saat ini cukup riskan, mengingat mobilitas kendaraan semakin mendekati perayaan natal semakin padat. Ditambah lagi musim hujan yang sudah tiba. Masih sangat banyak truk ODOL parkir untuk menghindari pemeriksaan petugas. "Tak sedikit juga para sopir menggunakan akal licik untuk lolos dari pemeriksaan," terangnya.

Bahkan dengan kondisi cuaca yang juga sudah memasuki musim penghujan juga menjadi tantangan tersendiri untuk pihaknya dalam mengawal arus lalu lintas menuju Nataru.

Terpisah, Ketua Organda Sulsel, Sainal Abidin merespon langkah yang bakal ditempuh untuk penertiban truk ODOL menuju Nataru 2024. "Harus ada kebijakan sehingga tidak menimbulkan macet di sana dan di sini, bagaimana menyatukan pendapat agar selama Nataru tidak ada kecelakaan lalu lintas," ucapnya. (Abu/B)

  • Bagikan