Resmob Polda Sulsel Ungkap Kasus Tewasnya Seorang Warga Jeneponto, Pelaku Utamanya Ternyata Kepala Dusun

  • Bagikan
Pelaku penganiayaan di Jeneponto usai diamankan polisi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim Resmob Polda Sulsel bersama Satreskrim Polres Jeneponto berhasil mengungkap dan menangkap empat orang terduga pelaku penganiayaan yang berujung tewasnya seorang warga Jeneponto. 

Dimana, pada Minggu sore (10/12/2023), aksi penyerangan sejumlah orang di wilayah Kelurahan Tonro Kassi, Jeneponto, mengakibatkan seorang warga inisial RU (35) jadi korban pemarangan dan meninggal dunia.

Kanit Resmob Polda, Kompol Benny Pornika kepada wartawan mengatakan, atas kejadian ini pihaknya terlebih dulu menangkap tiga terduga pelaku yakni inisial HK (43), NF (23) dan RW (22). 

Setelah penangkapan tersebut, seorang pelaku lain inisial MD (40) menyerahkan diri ke Polres Jeneponto, Kamis (14/12/2023) lalu. Dimana MD adalah seorang kepala dusun (Kadus) Barandasi, Desa Tutaratea, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto.

"Jadi tiga pelaku yang kita tangkap itu ada dua di Makassar, di daerah Tamalate, sama satu di Taman Roya (Jeneponto)," kata Benny Pornika, Jumat (15/12/2023).

Dijelaskan Benny, pelaku pertama yakni HK ditembak karena melawan dan menyerang polisi menggunakan parang saat penangkapan dilakukan di wilayah Jeneponto. 

"Ada satu pelaku kita lakukan tindakan tegas, kita lumpuhkan. Karena saat proses penangkapan dengan tim gabungan itu dia (HK) lawan anggota pakai parang dan tangannya itu anggota Resmob (Polres) Jeneponto luka, Bripka Alam namanya," ujar Benny.

Benny menjelaskan, dalam kasus ini MD merupakan pelaku utama. Berdasarkan interogasi, keempat pelaku mengakui perbuatannya, begitu juga dengan MD mengaku siap bertanggung jawab atas meninggalnya korban.

"Keempat pelaku mengakui mereka yang melakukan penyerangan, dan yang melukai atau memarangi korban di bagian tangan hingga korban meninggal itu diakui si MD, dialah yang pelaku utama," jelasnya.

Sementara itu, Kanit Resmob Jeneponto Aiptu Abdul Razak menyebutkan, pihaknya masih mendalami motif penyerangan tersebut. Pasalnya, ada tiga orang yang jadi korban.

"Masih penyelidikan, tetapi kita pastikan ada tiga korban dalam kasus ini, satu meninggal (RU) dan dua korban lain itu petani 55 tahun dan ada mahasiswa 22 itu ikut juga diparangi," ujarnya. (Isak/B)

  • Bagikan