Lagi, Menguji Tuah Jusuf Kalla

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dukungan Jusuf Kalla kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dinilai relatif tidak banyak berdampak mengerek elektorat, khususnya di Sulawesi Selatan. Rekam jejak bekas wakil presiden itu ditorehkan pada Pemilihan Presiden 2019. JK gagal memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sulsel yang berduel sengit dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pertengahan pekan lalu, JK secara terbuka menyatakan mendukung pasangan Anies-Muhaimin alias AMIN. Sikap politik JK tersebut untuk kali pertama dilontarkan langsung di hadapan publik. Sejatinya, arah dukungan politik Jusuf Kalla pada Pilpres 2024, jauh-jauh hari telah terbaca ke publik.

Di sejumlah kesempatan, JK kerap memberi sinyal dukungan kepada Anies Baswedan. Gestur dan gimmick JK juga lebih condong mengarah kepada pasangan Anies-Muhaimin.

Meski begitu, dukungan JK ke pasangan AMIN direspons ringan para tim pendukung pasangan lainnya. Sekretaris Partai Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin mengatakan pengaruh JK terhadap AMIN tidak akan signifikan.

"JK mendukung Jokowi pada Pilpres 2019. Bukitnya, Prabowo yang tetap menang di Sulsel," ujar Darmawangsyah, Selasa (26/12/2023).

Darmawangsyah lantas mengaku pihaknya justru menaikkan target kemenangan pada Pilpres 2024. Jika pada Pilpres 2019 lalu Prabowo mampu menang 57 persen di Sulsel, maka pada Pilpres 2024, Gerindra menargetkan kemenangan menjadi 65 persen.

"Sekarang JK ini berdiri tunggal. Sedangkan Jokowi bergabung dengan Prabowo. Jadi kami semakin optimistis akan menang lagi di Sulsel," ujar dia.

Wakil Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran di Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil mengaku, pihaknya tidak terganggu dengan arah dukungan JK kepada AMIN. Sebab, pihaknya sudah memprediksi hal itu sejak jauh hari.

"Kami memang sejak awal sudah prediksi, JK tidak bersama Prabowo-Gibran karena mendukung AMIN," ujar dia.

Menurut dia, kata dia, pihaknya sudah mengantisipasi dengan mengajak tokoh-tokoh potensial lain di Sulsel untuk bergabung mendukung Prabowo-Gibran. Sekretaris Partai Gelora Sulsel itu mengaku, pihaknya cukup kuat dengan komposisi saat ini sehingga tidak gentar dengan kondisi di tim lain.

"Kekuatan tim Prabowo-Gibran di Sulsel ini cukup bagus, baik dari segi kekuatan figur dan tambahan limpahan suara dari pendukung Jokowi," kata Mudzakkir.

"Selain itu, postur partai pendukung juga kuat dan tokoh-tokohnya punya pengaruh di daerah basis pemilih," sambung dia.

Menurut dia, atas dasar tersebut, pihaknya meyakini bisa meraup suara besar dan memenangkan Prabowo-Gibran di Sulsel.

"Tim kami sangat optimistis. Tokoh-tokoh di TKD yang berkiprah di kancah nasional juga punya pengaruh yang signifikan. Walaupun kami harus juga mengakui ketokohan JK di Sulsel cukup kuat," imbuh dia.

Sementara itum, Ketua PDIP Sulsel, Ridwan Andi Wittiri mengatakan, perbedaan pilihan merupakan hal biasa di dunia politik. "Yang penting jangan menaruh dendam jika pilihan tak sama. Tidak ada masalah. Itu pilihan politik," kata Ridwan.

Anggota DPR RI itu mengungkapkan hubungannya dengan JK seperti anak dengan bapak. Bahkan sejak 2014, Ridwan sudah menjadi Timses untuk JK.

"Saya ketemu sama Pak JK, seperti anak dan bapak. Saya sama Pak JK sering teleponan," imbuh dia.

Juru Bicara Tim Nasional AMIN, Ismail Bachtiar menegaskan, dukungan JK memberi semangat lebih bagi tim. Sebab dukungan ini dinilai bisa memberi dampak besar atas kerja-kerja pemenangan yang mereka lakukan.

"Kalau ditanya apa dukungan itu berpengaruh? Ya, jelas sangat berpengaruh. Kami melihat bahwa dampaknya pasti besar ke AMIN. Karena Pak JK selain tokoh bangsa, tokoh nasional, beliau juga orang tua kita di Sulsel," kata politisi PKS itu.

Caleg DPR RI itu menegaskan, mereka yakin betul bisa menang telak pada Pilpres mendatang, bahkan bukan hanya di Sulsel saja. Pada akhirnya, dorongan JK ini semakin meyakinkan bahwa tim AMIN akan memenangkan pertarungan di Indonesia, termasuk Sulsel, pasti menang telak.

Legislator DPRD Sulsel dari fraksi PKS itu menegaskan, dukungan ini tidak diberikan begitu saja oleh JK. Sudah ada komunikasi dan pertimbangan matang sampai akhirnya menyatakan hal ini.

"Kalau saya memang belum pernah ketemu Pak JK terkait ini. Tetapi Pak Anies sangat intens. Tidak mungkin ada arah dukungan seperti ini kalau tidak ada pertimbangan komunikasinya," ujar Ismail.

Adapun, Sekretaris Partai NasDem Sulsel, Syahruddin Alrif menyambut baik dukungan JK kepada pasangan AMIN. Menurut dia, hal tersebut akan berdampak baik bagi tim koalisi dan tim kampanye daerah (TKD) AMIN di Sulsel dalam memenangkan pertarungan.

"Kami menyambut baik dan mengapresiasi Pak JK secara pribadi menyatakan dukungannya kepada AMIN," ujar dia.

Syaharuddin mengatakan, dukungan dari JK akan direspons langsung oleh masyarakat yang ada di Sulsel untuk mendukung pasangan AMIN. Dia menyebutkan, ketokohan JK secara signifikan bisa mengerek suara bagi AMIN.

"Juga sebagai pengusaha tentu menjadi inspirasi dan tauladan masyarakat Indonesia Timur. Tentu ini menjadi pemicu besar bahwa JK sudah menyatakan sikap, kami yakin AMIN akan menang," ujar Syaharuddin.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Andi Lukman Irwan menilai, siapapun figur yang ada di belakang layar, penentu kemenangan yang paling utama adalah tetap kandidat.

"Sehingga, hal-hal lain dinilai hanya sebagai pendukung saja," ujar dia.

Lukman mengatakan, pada dasarnya Jusuf Kalla memang harus diakui, merupakan tokoh yang punya kiprah di bidang politik dan ekonomi di level nasional. "Sehingga, dia pasti memiliki pengaruh kuat secara elektorat di Sulsel bahkan di Kawasan Timur Indonesia (KTI)," sambung Lukman.

Dia menilai, yang harus dipahami dalam kontestasi Pilpres, pemilih akan lebih condong pada preferensi personal calon sehingga, yang mampu memikat pemilih sesuai dengan karakter.

"Maka di situ pilihan politik dijatuhkan. Olehnya, pilihan pemilih biasanya tidak tegak lurus dengan pilihan elitnya," ucap Lukman.

Kemudian, sambung Lukman, dalam konteks figur atau elit nasional, Sulsel punya banyak tokoh yang bisa dijadikan sebagai barometer kekuatan bagi para calon, khususnya untuk memikat pemilih. Dia mencontohkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman patut diperhitungkan memiliki pengaruh dan elektoratnya kuat di KTI, khususnya Sulsel.

"Ini bisa menjadi kekuatan penyeimbang. Sehingga suara pemilih di KTI, khususnya Sulsel memungkinkan akan terbelah pada dua poros kekuatan JK dan Amran," ujar Lukman.

Terlebih lagi, kata Lukman, teknologi yang kian berkembang dan akses informasi yang mudah, dinilai mampu memberikan edukasi kepada masyarakat, agar lebih mandiri dalam menentukan pilihannya.

Termasuk juga bagi masyarakat yang berada di kawasan pelosok. Kuatnya arus informasi dan semakin luasnya daya jangkau media ke pelosok, akan menjadikan pemilih kian otonom dan mandiri dalam menentukan kriteria pemimpin pilihannya.

"Sehingga dalam posisi ini, suara elit hanya akan menjadi preferensi tambahan saja bagi pemilih, bukan lagi preferensi utama," imbuh dia.

Posko TKD Prabowo-Gibran

Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Sulsel, kini memiliki posko induk sebagai aktivitas pemenangan Pilpres di Sulsel 2024. Ruko milik mantan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Idris Manggabarani terletak di Jalan AP Pettarani Kota Makassar, diresmikan sebagai posko Induk, akhir pekan lalu. Para pengurus TKD dan berbagai simpul relawan Prabowo-Gibran kompak mengenakan baju warna biru muda hadir.

Ketua TKD Prabowo-Gibran Sulsel, Andi Damisnur mengajak semua jajaran TKD agar terus memaksimalkan sosialisasi sampai ke pelosok desa. "Kami berharap agar kesembilan parpol pengusung, solid dalam menghadapi Pilpres 2024," ujar dia.

Damisnur mengatakan, untuk mewujudkan target menang satu putaran, dibutuhkan kekompakan dan kerja-kerja yang nyata. Ia mengatakan bahwa dari sembilan partai politik pengusung ini saya yakin punya komitmen untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Tentu saja harapan agar Prabowo-Gibran menang satu putaran," imbuh Damisnur.

Damisnur juga menekankan kepada para calon legislatif (caleg) dari parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) agar fokus juga kampanyekan Prabowo-Gibran. Bukan, hanya fokus memenangkan diri sendiri sebagai calon legislatif. Jadi, bukan pengurus partai tetapi para caleg, pihaknya harus berkomitmen untuk memenangkan Prabowo-Gibran di atas 50 persen.

"Keinginan saya, semua elemen bisa memaksimalkan kerja-kerja demi memenangkan Pilpres pasca tanggal 14 Februari 2024," ucap dia.

Sedangkan, Sekretaris TKD, Darmawangsyah Muin mengungkapkan, posko Kampanye Prabowo-Gibran ini akan menjadi pusat pertemuan selama tahapan Pilpres 2024. Dia mengatakan, gedung ini sebelumnya telah dihibahkan oleh Idris Manggabarani. Posko ini, kata dia, adalah posko utama TKD Prabowo-Gibran di Sulsel. Posko ini hadir atas sumbangan dari Pak Idris Manggabarani.

"Beliau (IMB) menghibahkan tempatnya ini untuk digunakan sampai selesai Pilpres 2024," kata dia. (Suryadi/C)

  • Bagikan