Suara Caleg PDIP Sulsel Tak Linear di Pilpres, Siap-siap Tak Dilantik

  • Bagikan
Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kader DPD PDIP Sulsel, siap memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Yakni dengan cara door to door, seperti yang diinstruksikan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.

Dalam surat yang bernomor 5757/IN/DPP/XII/2023 tersebut. DPP PDIP mengeluarkan surat knstruksi kepada seluruh struktur partai Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk bergerak secara masif untuk memenangkan pemilihan umum (pemilu) 2024.

Surat edaran yang dikeluarkan 16 Desember kemarin itu ditujukan kepada DPD PDIP, DPC PDIP serta Caleg PDIP yang harus bergerak secepatnya secara masif.

Dalam instruksi tersebut, kader PDIP wajib memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD (GP-MMD) di setiap TPS, hingga berjenjang ke atas di setiap RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi harus linear antara suara caleg, suara Partai dengan suara Ganjar-Mahfud.

Dimana setiap TPS perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus linear, sama dengan perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud, atau bahkan harus lebih besar dari suara caleg untuk mencapai target pemenangan Pilpres 2024.

Dalam surat tersebut juga tertulis, bagi caleg yang perolehan suaranya tidak linear dengan perolehan suara Capres dan Cawapres nomor urut 03, maka DPP Partai akan mempertimbangkan caleg tersebut tidak akan dilantik sebagai anggota dewan terpilih Pemilu 2024.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona mengatakan, Surat imbauan itu bentuk suatu perintah kepada Kader PDIP dan Caleg agar tegak lurus dan loyal menjalankan instruksi partai.

"Terkait surat edaran wajarlah, memang kita sudah lakukan itu tanpa surat itu juga kita sudah bergerak masif, apalagi kami kader senior dari dulu instruksi ketum kita harus begitu," jelasnya, Rabu (3/1/2024).

Dirinya sebagai anggota DPRD dan caleg, menegaskan tetap menjalankan apa menjadi keputusan partai dalam memenagkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 mendatang. Apalagi ini sudah menjadi kewajiban sebagai kader partai.

"Saya di daerah sudah 3 titik, mudah-mudahan malam nanti bisa 6 titik. Sekarang memang orang lagi kampanye tatap muka, reportnya harus lapor sama polres," tuturnya.

Menindaklanjut mengenai instruksi ketum PDIP dan Sekjen, Ansari menjelaslan jika ia sudah melaksanakan karena setiap ketemu masyarakat disamping mensosialisasikan diri sebagai caleg incumbent juga mensosialisasikan Ganjar-Mahfud capres-cawapres.

"Kita tau Pengusung utama Ganjar-Mahfud inikan PDIP, apalagi Ganjar kader senior kita. Kita yakinkan dari segi pengalaman dan dari segi apapun juga," jelasnya.

Terkait survei menempatkan Ganjar-Mahfud rendah, ia menegaskan tidak yakin. Lanjut dia, sangat membingungkan ketika tiba-tiba seperti itu, bukannya tidak percaya survei malahan menambah semangat  untuk bergerak terus.

"Suara ganjar harus linear dengan caleg? Memang seperti itu, harus begitu, tetapi mudah-mudahan masyarakat mau mendengar kami," katanya.

"Ada keyakinan kami karena sudah diketahui bahwa capres koalisi menjanjikan program yang diinginkan masyarakat," lanjut dia.

Ia juga menjelaskan, sebelumnya  Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan tiga instruksi kepada kader partainya untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketiga instruksi itu, kata dia, yakni para kader partai langsung turun ke bawah (turba) bersentuhan bersama rakyat sebagai kerja politik terbaik untuk memenangkan Pemilu 2024, baik pilpres maupun pemilihan anggota legislatif..

Kedua, Megawati menginstruksikan juru kampanye dari partai maupun relawan menyosialisasikan kepemimpinan pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud Md.

Sementara instruksi Megawati yang ketiga, kader mempersiapkan saksi pemilu legislatif dan pemilu presiden dengan sebaik-baiknya. 

Dia menambahkan, tentu sosialisasi itu agar diketahui masyarakat umum bahwa PDIP mengusung pasangan Ganjar-Mahfud MD. Dan PDIP komitmen keberpihakannya untuk masyarakat.

"Jadi, pertintah partai setiap TPS ada dua saksi dari PDIP, satu saksi untuk pemilu legislatif dan satu saksi Pemilu Presiden. Kemudian nanti juga ada satu saksi pilpres bersama partai lain dan juga relawan," tukasnya.

Terpisah, Ketua DPC PDIP Makassar, Andi Suhada Sappaile mengaku instruksi dari Ketum merupakan hal wajib dikerjakan oleh seluruh kader di daerah.

"Kalau sudah keluar instruksi dari DPP seperti itu tentu DPD dan DPC harus tegak lurus. Kami kemarin sudah Rakorwil penekanan itu ada," ujarnya.

Menurut anggota DPRD Makassar itu, seluruh kader PDIP yang maju sebagai caleg wajib mengkampanyekan Ganjar-Mahfud sebagai Capres dan Cawapres.

"Kalau kita baca instruksi di atas saya kira sudah jelas Insya Allah apa yang kami usahan akan berbanding lurus dengan kerja-kerja. Kita satu napas pilpres dan pilcaleg toh," ungkapnya. (Yadi/B)

  • Bagikan