Hindari Debat Kusir

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tiga calon presiden kembali akan diadu dalam debat kandidat sesi ketiga. Publik berharap pada debat kali seluruh calon presiden benar-benar fokus pada substansi dan tema yang diperdebatkan. Tak hanya sekadar memunculkan gimik dan debat kusir yang tak bermanfaat untuk bangsa dalam lima tahun ke depan.

Para akademisi dan pengamat politik berharap para capres tetap berdiri pada substansi masing-masing, pada debat ketiga Pilpres 2024 yang akan berlangsung Minggu (7/1/2024). Para capres dinilai tidak perlu lagi bermain gimmick politik yang tidak mencerdaskan pemilih.

Debat publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini merupakan medium engagement antara capres dan warga negara, sehingga seharusnya gagasan-gagasan para capres di Pilpres 2024 bisa dijangkau khalayak luas.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, Andi Luhur Prianto, menilai tema debat kali ini strategis sekaligus sensitif. Strategis karena isu-isu sektor pertahanan keamanan (hankam), Hubungan Internasional (HI) dan geopolitik menentukan wajah bangsa di mata dunia.

“Sensitif karena tata kelola isu ini, baik secara sikap keberpihakan hingga soal anggaran adalah untouchable (arena tak tersentuh). Akses publik atas informasi bidang sangat terbatas, karena dianggap bagian dari rahasia negara atau informasi publik yang dikecualikan,” ujar Luhur, Jumat (5/01/2024).

Dalam hal persiapan teknis, Luhur mengharapkan ketiga capres ini memanfaatkan waktu debat secara optimal dan mempersiapkan diri dengan baik. Secara substantif, menurut Luhur, mereka harus mampu menggali sikap dan pilihan kebijakan yang jelas terkait dengan isu-isu global yang sensitif.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan ketiga pasangan capres-cawapres sudah memiliki pengalaman debat sebelumnya.

“Tentu mereka telah memiliki penguasaan panggung dan adaptasi kemampuan capres lainnya. Maka, pada debat mendatang, sangatlah penting para capres ini menguasai semua materi tema meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Tampaknya Prabowo menguasai bidang itu, tapi juga bisa diserang lawan yang mengkritik kinerjanya dalam bidang tersebut," ujar Firdaus.

Mantan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin ini berharap, agar debat nanti berisi adu gagasan, program riil dan penguasaan materi, sehingga jauh dari kesan saling menjatuhkan.

“Selain itu, harus menghindari kesalahan sekecil apapun, baik komunikasi verbal, pilihan diksi dan narasi maupun gesture-nya,” imbuh dia.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Profesor Sukri Tamma mengatakan mestinya nanti tiga capres tersebut memperlihatkan visi misi mereka untuk Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Serta apa yang dia lakukan jika terpilih, sehingga masyarakat tidak hanya melihat siapa bisa menjawab atau tidak bisa, siapa yang paham dan tidak. Masyarakat pasti menginginkan apa yang mereka akan lakukan jika terpilih," ujar Sukri.

Sukri melihat yang berpotensi menguasai tema debat adalah Prabowo Subianto. Apalagi, saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Namun tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik pasti dipahami semua orang dan itu akan dipelajari oleh kandidat

"Tinggal nanti apakah Prabowo sebagai Menteri Pertahanan betul-betul memberikan pemahaman, dan visi misi yang lebih baik," ucap Sukri.

Selain itu, lanjut dia, Ganjar Pranowo juga berpotensi menguasai isu tersebut. Alasannya, kata Sukri, wakilnya Mahfud Md yang sat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, akan lebih banyak memberikan masukan kepada Ganjar.

Adapun untuk Anies Baswedan, kata Sukri, pasti akan belajar banyak dengan melihat kondisi saat ini.

"Tentu yang akan kita lihat nanti adalah visi misi dari calon. Bukan siapa yang hafal, atau yang paling tahun. Tapi, visi siapa yang akan membawa Indonesia lebih baik," ujar Sukri.

Bendahara Tim Pemenangan Anies-Muhaimin di Sulsel, Azhar Arsyad menilai sosok Anies adalah pasangan ideal buat Muhaimin. Sama-sama punya kemampuan dan pemikiran yang cemerlang.

"Anies itu dan Muhaimin ini tokoh yang teruji publik jadi terima proses, dia berproses dari bawah," kata dia.

Dia menilai bahwa AMIN tulus dan program yang disampaikan apa adanya, tidak ada yang disembunyikan dan pengalamannya seluruh kapasitas yang dimiliki sangat rasional.

"Saya percaya bahwa masyarakat semakin cerdas, masyarakat berharap ada perubahan," imbuh dia.

Ketua PKB Sulsel itu berpandangan bahwa paslon AMIN akan tampil di setiap debat dengan apa adanya, dan itu menurutnya, sudah memancarkan cahaya kemenangan.

"Ini sudah memberikan gambaran antusias masyarakat memberikan dukungan? Kan pasti, itulah yang saya bilang jangan kita salah paham atau tidak merendahkan logika masyarakat di politik," imbuh dia.

Dia mengatakan, masyarakat pasti punya logika menilai sosok paslon AMIN. Karena apa yang disampaikan dan akan dilakukan seperti yang ditampilkan oleh Anies-Muhaimin itu akan semakin meyakinkan masyarakat.

"Dan memang kalau kita lihat survei trendnya meningkat terus naik. Saya melihat pak Anies-Muhaimin tidak ada gimik, karena dia apa adanya, mereka juga tidak ada pencitraan," terang dia.

"Kenapa pemimpin publik harus di tangan yang tepat, karena saking berbahayanya ini kekuasaan kalau orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi," sambung Azhar.

Relawan AMIN DI Sulsel, Asri Tadda menilai, soal debat nantinya, Anies paham betul dengan hal-hal yang berkaitan dengan tema debat nanti. Di menilai bahwa pertahanan dan keamanan tidak melulu soal alat dan alutsista. Tetapi banyak hal lain juga yang menyangkut pertahanan, termasuk kesehatan dan perekonomian.

"Saya kira pak Anies paham tema debat, jadi tidak melulu soal alutsista, tapi kekuatan ekonomi juga perlu. Bahkan kesehatan, lihat saja," ujar Asri.

Sedangkan, Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Sulsel, Darmawangsyah Muin berpandangan, apapun tema yang diusung KPU, Prabowo selalu siap.

"Prabowo selalu siap menghadapi debat demi debat, untuk memastikan visi-misi tersampaikan dengan baik kepada masyarakat," kata Darmawangsyah.

Menurut dia, Prabowo dinilai selalu sigap dalam menyampaikan banyak gagasan dalam momen debat.

"Kami selalu yakin dan percaya, Prabowo sudah matang secara konsep, pergerakan, maupun kinerja di lapangan," tutur dia.

Dengan begitu, Darmawangsyah mengaku tidak khawatir sama sekali dengan persiapan Prabowo menghadapi debat. Bahkan dia yakin Prabowo tidak menekan dan menjatuhkan mental capres lain di forum debat, sekalipun dalam kondisi terpojok.

Dia pun menegaskan, harapannya pada debat nanti adalah adu gagasan. Tidak boleh lagi ada capres yang memberi kesan negatif dengan komentar atau gelagat menyudutkan capres yang lainnya.

Dia berharap di debat mendatang seluruh Capres memberikan gagasan, bukan membuka lembaran yang tidak ingin diketahui masyarakat.

"Sekarang masyarakat mau melangkah maju, bukan kembali ke masa lalu, sama sekali tidak ada manfaatnya," urainya.

Sementara itu, Jubir TPD Ganjar-Mahfud di Sulsel, Iqbal Arifin mengatakan, Ganjar sudah sangat siap menghadapi debat nanti. Capres jagoannya juga punya banyak gagasan terkait tema debat ini.

"Soal persiapan, Ganjar sangat siap. Tentang tema ini juga bukan hal baru bagi Ganjar, dia paham betul bagaimana geopolitik dan hubungan internasional," ujar Iqbal.

Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDIP Sulsel itu mengatakan berkaitan dengan geopolitik bahkan menjadi salah satu hal yang harus tuntas bagi setiap kader PDIP.

"Sehingga, ini tidak sekadar berkaitan dengan debat saja, bahkah jauh sebelum itu Ganjar sudah khatam dalam segi teori dan praktiknya," tuturnya.

Menurut Iqbal, dalam hal komunikasi internasional, Ganjar juga punya relasi kuat. Sehingga, hal ini tidak perlu lagi ada keraguan mengenai kapasitasnya di ranah itu. Komunikasi dan perkembangan politik internasional tidak akan luput dari beliau. Ditambah lagi dengan kehadiran Mahfud MD yang mendampingi. Jadi paket komplit.

Selain itu, dia juga menilai Mahfud yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam, sudah jelas paham betul dengan kondisi keamanan dan pertahanan negara.

"Sehingga, ini menjadi salah satu hal yang cukup menguatkan mereka. Pak Ganjar dalam menghadapi debat nanti. Jadi tidak perlu khawatir dengan debat nanti," ucap dia.

Potensi Dua Putaran

Sementara itu, pemilihan presiden berpotensi dua putaran setelah tiga kandidat belum meraih suara hingga 51 persen. Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA pada 17-23 Desember 2023 pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 43,3 persen. Sementara dua rivalitasnya Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin 25,3 persen dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen.

Selanjutnya Lembaga survei Polling Institute Prabowo-Gibran unggul di 43,2 persen. Sementara, Anies-Cak Imin menyusul di angka 24,3 persen. Ganjar-Mahfud berada di urutan terbawah dengan suara 24,1 persen.
Berikutnya survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia Prabowo-Gibran 46,7 persen, Ganjar-Mahfud 24,5 persen dan Anies-Cak Imin: 21,0 persen.

Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah mengatakan dengan melihat hasil survei yang beredar, maka besar kemungkinan pilpres akan berlangsung dua putaran. "Artinya agak sulit ada capres yang akan mendapatkan suara minimal 50 persen plus 1 di putaran kedua," kata dia.

Siapakah pasangan capres-cawapres yang kemungkinan besar lolos ke putaran ke dua, kata Asratillah, dari beberapa publikasi hasil survei, pasangan Prabowo-Gibran sangat besar kemungkinan akan menjadi pemenang di putaran pertama.

"Melihat survei pasangan Prabowo-Gibran memiliki potensi menjadi pemenang dan lolos putaran pertama," ucapnya.

Kemudian saat ini masih ada persaingan sengit antara pasangan Ganjar-Mahfud dengan Anies-Muhaimin.

"Kalau merujuk beberapa hasil survei nasional, maka pasangan Ganjar-Mahfud masih lebih unggul dibanding
Anies-Muhaimin. Namun masih ada waktu sebulan dimana kedua pasangan tersebut berupaya menggarap suara di tingkat bawah," ujar dia.

Artinya, pasangan Ganjar-Mahfud lebih berpeluang lolos ke putaran kedua jika hari ini diadakan pilpres.

"Tapi jika mempertimbangkan variabel waktu, maka Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin punya posisi yang relatif sama untuk lolos putaran kedua," jelasnya. (fahrullah-suryadi/C)

  • Bagikan