Tim Kampanye Kerja Ekstra

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai pengusung dan tim kampanye calon presiden dan calon wakil presiden dipastikan akan kerja ekstra menghadapi Pemilu 2024. Masing-masing tim akan memanfaatkan sisa jadwal kampanye yang akan berakhir pada 10 Februari mendatang. Taktik dan strategi akan menentukan kandidat yang bakal mendapat mandat dari rakyat.

Di Sulawesi Selatan, masing-masing tim kampanye pasangan calon menargetkan perolehan suara di atas 50 persen. Terkesan muluk-muluk, tapi target tersebut menjadi pemicu bagi seluruh tim pemenangan, partai pengusung, dan relawan untuk serius bekerja.

Juru Bicara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Asri Tadda mengatakan pihaknya terus bekerja dan meningkatkan elektabilitas hingga masa pemilihan tiba.

“Kami sudah lumayan untuk siap menghadapi Pemilu karena teman-teman relawan itu sudah bekerja jauh-jauh hari," ujar Asri, Jumat (12/1/2024).

Asri mengatakan, pasangan yang diusung NasDem, PKB, dan PKS ini sudah dikenal oleh masyarakat Sulsel dan sebagian besar berpotensi memilih pasangan tersebut.

“Kalau persentase mungkin sudah 75-80 persen. Instruksi dari Timnas memang ada koordinasi dengan saksi
kemudian koordinator di tingkat kabupaten/kota. Kemudian ada yang memandu saksi-saksi di TPS,” ujar dia.

Dia mengatakan, pihaknya tak menemui kendala berarti dalam menggalang saksi. Alasannya, banyak relawan yang siap untuk turun meski tidak dibayar.

Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Sulsel, Darmawangsyah Muin mengatakan bahwa pihaknya terus gencar melakukan kampanye baik secara langsung maupun kampanye udara via media sosial. Namun, kata dia, dalam berkampanye udara lewat media sosial, TKD Prabowo-Gibran di Sulsel berupaya melawan penyebaran berita bohong serta tidak menjatuhkan pasangan lain.

“Yang pastinya kami menekankan untuk kampanye udara itu utamanya di sosial media tidak menyebar hoaks dan tidak menjelek-jelekkan orang lain. Sekarang ini banyak yang terjadi, banyak sekali yang menyerang capres-cawapres kami. Tapi, tidak akan membalas untuk melakukan hal serupa,” ujar Darmawangsyah.

Adapun, Sekretaris Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Sulsel, Fadly Ananda mengatakan pihaknya akan terus gencar melakukan kampanye di setiap daerah-daerah di Sulsel. Meski hasil survei elektabilitas pasangan nomor urut tiga masih kalah dengan dengan dua pasangan lain, namun hal itu tidak akan menjadi kendala.

“Sulsel ini memang wilayah tarung kami, walaupun survei belum menunjukkan hal yang baik. Cuma kami berjuang terus dan berharap sesuai target yang diberikan oleh TPN. TPN sudah bilang, kami bakalan bermain sesuai arahan Ketua Umum PDIP bahwa harus menang satu putaran," ujar Fadli.

Dia mengatakan, TPD dan seluruh partai koalisi pengusung pasangan nomor urut 03 akan all out di Sulsel. Menurut Fadli, Sulsel sebagai salah satu wilayah dengan penduduk terbanyak di Indonesia Timur menjadi medan tempur bagi setiap pasangan capres dan cawapres.

“Semuanya perlu dimaksimalkan. Karena memang sekali lagi kita melihat data bahwa Sulawesi Selatan ini adalah wilayah tempur,” imbuh dia.

'Cawe-cawe' Calon DPD

Selain tim kampanye, partai pengusung, dan relawan, pemenangan tiga pasang kandidat juga dibantu oleh calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Sulsel. Di Sulsel, dari 18 calon DPD. Sejumlah nama yang memiliki kedekatan dengan partai politik ikut bergerak bersama di balik tim pemenangan capres-cawapres tertentu.

Beberapa di antaranya yakni Tamsil Linrung yang merupakan kader militan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tamsil secara terbuka berada di barisan terdepan untuk memenangkan Anies-Muhaimin.

Selain itu, ada nama Harmansyah yang merupakan Ketua Badan Pemilu Partai Gerindra Sulsel yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan kader PDIP Andi Yagkin Padjalangi di barisan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Tamsil Linrung secara terang-terangan bekerja untuk mencari basis dan memperkenalkan capres 01 kepada masyarakat luas. Tamsil mengaku bersyukur telah dipercayai sebagai Asisten Head Coach di Timnas AMIN. Dia menuturkan selama ini telah bekerja untuk memenangkan capres-cawapres dari Koalisi Perubahan itu.

"Alhamdulilah saya masuk di Timnas AMIN, saya akan terus bekerja sama. Apalagi selama ini sudah bekerja memenangkan nomor urut satu," ujar Tamsil.

Tamsil mengatakan, akan terus meningkatkan kinerja agar pasangan AMIN menang di Pilpres 2024 sehingga tagline perubahan untuk Indonesia yang lebih baik, dapat terwujud. Menurut dia, sebagai asisten pelatih Timnas AMIN, mendapat amanah lain sebagai Deputi Saksi dari Keorganisasian. Dia berjanji akan menjalankan amanah itu dengan baik untuk pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Insyaallah kami akan lebih meningkatkan kerja-kerja pemenangan. Kami semakin bisa mendekatkan apa yang menjadi tujuan nasional," ujar dia.

Tamsil mengaku optimistis Anies-Muhaimin akan bisa memenangkan pemungutan suara di Sulsel, maupun Indonesia secara umum. Menurut dia, tim pemenangan maupun relawan AMIN terus bergerak melakukan kampanye dan menggalang dukungan.

Sejauh ini, lanjut dia, perkembangan dukungan dari masyarakat umum meningkat sangat signifikan. Termasuk dukungan dari ormas Islam. Tamsil mengatakan, ormas Islam sudah menegaskan dukungan ke AMIN. Misalnya, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Sarekat Islam, Wahdah Islamiyah, dan Hidayatullah.

"Saya yakin 01 akan menang di Sulawesi Selatan. Tentu menang juga di Indonesia secara keseluruhan. Ini kami terus galakkan bersama simpul tim dan relawan dan rakyat bersatu. Perkembangan dukungan dari masyarakat umum meningkat sangat signifikan. Mereka memberikan dukungan ke pasangan AMIN," imbuh Tamsil.

Tamsil menambahkan, semakin hari dukungan terhadap AMIN semakin tinggi. Terlebih seusai dilakukan debat capres yang pertama hingga kedua. Tamsil mengajak semua komponen bangsa yang menginginkan perubahan.
"Kami mengajak semua pihak, kita membuktikan semangat perubahan mulai dari diri sendiri, ikhtiar mewujudkan politik partisipatif yang bersih di Pemilu 2024," harap dia.

Dikonfirmasi terpisah, Harmansyah mengatakan berpolitik secara profesional menghadapi kontestasi Pilpres. Menurut dia, sebagai calon DPD, dilarang untuk ikut terlibat berkampanye. Meski begitu, kata dia, aktif melakukan sosialisasi bersama tim pemenangan Prabowo-Gibran.

"Jadi, beda porsi. Kalau saya sebagai calon DPD di PKPU tidak diperbolehkan ikut kampanye. Tapi bisa sosialisasikan capres, sehingga saya pun terlibat terus gencarkan sosialisasi Prabowo-Gibran," kata dia.

Harmansyah menyebutkan. Tim yang dibentuk akan bersama relawan bergerak terus mensosialisasikan capres usungan Gerindra dalam rangka memenangkan Prabowo-Gibran.

"Tentu secara personal calon DPD saya profesional, karena mengkampanyekan tidak bisa, kalau mensosialisasi boleh atas nama relawan. Saya membentuk jaringan atau relawan, serta penguatan struktur partai pemenangan," kata dia.

Harmansyah mengatakan, pihaknya mengupayakan pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran dalam Pilpres yang digelar 14 Februari.

"Secara internal, di Gerindra sudah dibekali strategi dalam memenangkan Prabowo-Gibran. Dengan strategi tersebut, kami optimistis Prabowo-Gibran menang satu putaran sebagaimana yang ditargetkan," imbuh dia.

Menurutnya, target kemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran saat ini sudah menjadi komitmen kuat dan usaha keras dari seluruh jajaran partai Gerindra, TKD dan para relawan di pusat hingga daerah.

"Tentunya bukan hanya di Sulsel, tapi juga seluruh Indonesia. Sampai dengan saat ini pun partai koalisi, tim dan relawan kami bersama terus bergerak hingga ke akar rumpun atau pun di tengah-tengah masyarakat. Yang jelas, untuk menangkan Prabowo-Gibran, kita bergerak bersama-sama," kata dia.

"Di Sulsel 2019 pernah menjadi basis kemenangan Prabowo, karena didukung kekuatan mesin partai dan relawan. Bahkan, kami yakin 2024 pasangan Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran, dengan kekuatan penuh seluruh relawan bersatu," sambung Hermansyah.

Lain halnya dengan Yagkin Padjalangi. Selaku kader PDIP dia tak ingin terlalu jauh terlibat dalam pemenangan capres-cawapres. Yagkin menolak mengomentari hal tersebut. "Saya lagi pertemuan," imbuh dia.

"PKPU Pasal 20 calon DPD RI tidak dapat melaksanakan kampanye pemilu anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPRD Kabupaten/kota serta kampanye presiden dan wakil presiden," demikian bunyi kutipan pasal disampaikan Yagkin saat dimintai tanggapan. (fahrullah-suryadi/C)

  • Bagikan