JAKARTA, RAKYATSULSEL - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap program makan siang gratis yang diusung oleh Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Pernyataan ini diungkapkan Ganjar saat merespons pertanyaan Prabowo dalam Debat Capres terakhir pada Ahad, 4 Januari 2024.
Penolakan terhadap Program Pencegahan Stunting
Ganjar Pranowo menegaskan penolakannya terhadap program pemberian makan siang gratis untuk anak-anak sebagai upaya pencegahan stunting. “Kalau ngasih makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting, saya sama sekali tidak setuju karena Bapak terlambat,” kata Ganjar. “Stunting itu ditangani sejak bayi dalam kandungan Pak.”
Solusi Pencegahan Stunting
Menurut Ganjar, untuk mencegah stunting, seharusnya pemerintah membuat program untuk memperbaiki gizi ibu hamil. Jika gizi ibu baik dan melakukan cek kesehatan secara rutin, Ganjar meyakini ibu dan anaknya akan mengalami pertumbuhan yang sehat.
Ia mengatakan setuju apabila program perbaikan gizi menyasar pada ibu hamil, bukan pada anak-anak usia sekolah. Sebab pemberian makan kepada anak-anak, menurutnya, lebih tepat untuk mengatasi masalah gizi buruk.
“Kalau gizi buruk Bapak memperbaiki (dengan makan siang gratis) boleh. Jadi jangan sampai confuse antara stunting dan pemberian makan Pak,” ucap Ganjar.
Potensi Masalah Kesehatan Baru
Ganjar juga menyoroti bahwa pemberian makan gratis justru akan menimbulkan masalah kesehatan yang baru. Seperti penyakit obesitas yang ia nilai akan lebih berbahaya.
Solusi Alternatif
Untuk mengatasi stunting, Ganjar menawarkan solusi lain. Menurutnya, stunting bisa dicegah sejak calon orang tua mau menikah. Sehingga, dapat didorong pemeriksaan kesehatan untuk para calon pengantin perempuan maupun laki-laki. Ditambah program pencegahan pernikahan dini.