Ribuan Pelajar SMA di Enrekang Hadiri Deklarasi Pemilu Damai Putih Abu-abu Tahun 2024 

  • Bagikan
Deklarasi Pemilu Damai Putih Abu-Abu tahun 2024, di alun-alun Lapangan Abubakar Lambogo, Enrekang, Senin (5/1).

ENREKANG, RAKYATSULSEL - Ribuan pelajar SMA se-Kabupaten Enrekang menghadiri deklarasi pemilu damai putih abu-abu tahun 2024 di alun-alun Lapangan Abubakar Lambogo, Enrekang, Senin (5/1).

Keterlibatan pemilih pemula dalam momen pemilihan umum kedepan cukup signifikan, menurut data KPU  jumlahnya mencapai 26% atau setara dengan 42.432 dari 166.030 pemilih yang ada di Enrekang. Dengan rentang usia 17 sampai 24 tahun atau biasa diistilahkan Gen Z. 

Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Dharma mengatakan, deklarasi Pemilu Damai ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk menjaga dan memelihara kedamaian dalam pelaksanaan pemilu yang akan datang. 

"Dalam deklarasi ini, kita semua sepakat untuk menghormati hak-hak demokrasi setiap individu dan kelompok serta menghormati identitas perbedaan dan pandangan politik dari setiap warga masyarakat," kata Dedi.

Kita juga sepakat, lanjut dia, untuk melarang segala bentuk provokasi, politik identitas, kampanye hitam, berita hoax, kekerasan dan pelanggaran serta perbedaan lainnya yang dapat memicu terjadinya konflik di masyarakat. 

"Saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan menghindari konflik atau tindakan melanggar hukum yang dapat mengganggu proses Demokrasi," tutupnya.

Sementara Pj. Bupati Enrekang, H. Baba menambahkan, bahwa deklarasi ini juga sebagai ruang untuk memberi pendidikan politik kepada pemilih pemula agar ikut berpartisipasi pada pesta demokrasi mendatang. 

"Ini merupakan pengalaman pertama mereka sebagai pemilih. Harapan kita sih, tidak ada yang Golput sehingga bisa meningkatkan partisipasi pemilih," kata H. Baba. 

Selain itu, dirinya juga menitik beratkan untuk lebih selektif dalam mengakses dan membagi berita. Pesta demokrasi menjadi rentan dengan berita hoax, ditengah derasnya akses pemberitaan di zaman yang serba cepat ini. 

"Mesti memang diberi pemahaman untuk menyaring berita yang masuk. Jadi tidak menelan mentah-mentah tanpa mengkaji dan mempelajari kebenaran informasi tersebut," pungkas H. Baba. 

Kegiatan yang diinisiasi oleh Polres Enrekang ini juga dihadiri Jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, Kepala OPD, KPU, Bawaslu, Camat, Lurah dan Kepala sekolah Se-Kabupaten Enrekang. (Fadli)

  • Bagikan