Rangkaian ujian masuk pegawai itu dilaksanakan di Diklat Telkom Jalan Andi Pangerang Pettarani, tidak jauh dari kos Firdaus di jalan RSI Faisal VII No. 7, Makassar.
Setelah dinyatakan lolos kualifikasi di Makassar, Firdaus masih harus mengikuti lagi tes wawancara terakhir di Bandung.
Tidak tanggung-tanggung, pengujinya langsung Direktur Utama Telkom Ir. Cacuk Sudaryanto. Bagi sebagian besar peserta tes, wawancara kali ini terbilang menegangkan. Bahkan menyeramkan. Maklum, ini penentuan diterima tidaknya mereka menjadi pegawai Telkom. Sebuah profesi yang sangat prestisius kala itu.
Alhamdulillah, nama Firdaus ada di antara deretan peserta yang lolos. Ia berucap syukur dan langsung mengabari ayah-ibunya di Sulawesi Selatan. Sang ayah pun tak kuasa membendung air mata di depan rekan sejawatnya.
Mungkin inilah satu-satunya dan yang terakhir kalinya ia menerima kabar dari telegram yang membuatnya begitu bahagia. Kabar dan tangis kebahagiaan itu segera diteruskannya kepada Sang Istri, Sitti Siada, di rumah.
Meski sudah dinyatakan diterima, Firdaus tidak serta-merta bisa langsung bekerja sebagai pegawai di Telkom. Dia masih harus mengikuti prosedur standar ala Telkom.
Yakni, pertama, dia harus menyelesaikan dulu studi strata satunya di Unhas. Kedua, wajib menjalani pendidikan kedinasan di Pendidikan Telkom. Untuk pendidikan kedinasan di Bandung, Jawa Barat, Firdaus tidak lagi wajib mengikuti seleksi.