Tekan Kenaikan Sembako Jelang Idul Fitri, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Gencar Gerakan Pangan Murah

  • Bagikan
Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Gencar Gerakan Pangan Murah

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Fluktiasi harga pangan jelang hari besar keagamaan juga terjadi di Sulsel, terutama harga telur mulai merangkak naik.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis besaran inflasi secara Month- to- month (m-to-m) di Sulsel sebesar 0,52 persen per 1 April 2024.

Sebanyak lima komoditas menjadi penyumbang utama pada inflasi m-to-m, yaitu telur ayam ras sebesar 0,09 persen, Daging Ayam Ras 0,09 persen, beras 0,09 persen, emas perhiasan 0,04 persen dan cabai 0,02 persen.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga telur di pasaran mencapai Rp60 ribu per rak.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra menyampaikan fluktuasi harga jelang hari besar keagamaan adalah fenomena pasar setiap tahunnya.

Kata dia, untuk pasokan telur Sulsel sendiri saat ini masih terbilang aman dan Sulsel merupakan sentra produksi telur.

“Jadi untuk pasokan telur itu aman,” ujarnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Senin (1/4/2024).

Bahkan kata dia, kenaikan harga telur sampai pada puncak lebaran itu diperkirakan tidak akan terlampau tinggi sebab Sulsel masih memiliki stok yang stabil.

“Sebagai warga Sulsel tidak perlu takut yah. Khusus daging ayam dan telur, fluktuasi harga yang dihadapi masih dibatas kontrol. Peningkatan permintaan dan akan berpengaruh dengan harga juga,” jelasnya.

Salah satu solusi yang dihadirkan Pemprov saat ini ialah terus menyelenggarakan Pasar Pangan Murah (GPM). Meski tidak menjangkau seluruh masyarakat pada masing-masing wilayah, tetapi langkah tersebut diharapkan mampu memberikan ketersediaan barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.

“Tentu kita punya strategi. Saya pikir GPM cukup signifikan membuat perubahan atau menjawab harga dan ketersediaan yang ada," tutupnya. (Abu/B)

-

  • Bagikan