Tokoh Perempuan Peluang Bersinar di Pilkada 2024

  • Bagikan
ILUSTRASI

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Representasi perempuan di dunia politik boleh dibilang masih jauh dari harapan. Kalangan perempuan masih terbelenggu dengan latar belakang, budaya patriarki, dan perbedaan gender. Meskipun sampai saat ini selalu ada upaya untuk memperbaiki persolan tersebut.

Di Sulawesi Selatan, kalangan perempuan memberi warna tersendiri dalam politik. Menghadapi Pilkada Serentak 2024, tak sedikoit figur wanita yang masuk dalam bursa kandidat, baik untuk pemilihan gubernur, bupati, maupun wali kota.

Sejumlah nama kerap disebut-sebut layak menjadi kontestan dalam pilkada. Sebut saja, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indrayani dan mantan Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi yang digadang-gadang maju di arena Pilgub Sulsel.

Di Makassar, sosok seperti Indira Jusuf Ismail, Meity Rahmatia, dan Andi Rahmatika Dewi bisa direkeng untuk jadi calon wali kota. Di tingkat kabupaten pun demikian.

Banyak sosok perempuan yang layak untuk diorbitkan seperti Husniah Talenrang di Gowa, Suhartina Bohari di Maros, Erna Rasyid Taufan, di Kota Parepare.

Pengamat politik dari Universitas Hasnauddin Tasrifin Tahara mengatakan, peluang figur perempuan tampil dalam pilkada 2024 bukan sesuatu yang baru dalam perpolitikan di Indonesia. Sebagai bentuk kesetaraan gender perempuan memiliki peluang yang sama dengan laki-laki dalam kontestasi politik.

"Munculnya figur-figur perempuan peluangnya lebih besar karena mereka tampil saat ini sebagai bagian dari relasi kuasa politik kekerabatan," ujar Tasrifin, Senin (22/4/2024).

Menurut dia, eksistensi figur perempuan biasanya menjadi tampilan depan (front stage) bagi kekuatan politik keluarga. Padahal, di zaman sekarang, sambung dia, peran perempuan juga memiliki kapasitas yang sangat mumpuni dalam memimpin.

"Jadi tampilnya perempuan dalam arena kontestasi pilkada saat ini bukan lagi emansipasi tetapi sudah setara atau wacana laki-laki dan perempuan bukan masalah dalam sistem politik kita," kata Tasrifin.

Adapun pimpinan ARCHI Research And Strategy Indonesia Mukhradis Hadi Jaya mengatakan figur perempuan sangat berpeluang dilirik untuk maju di Pilkada.

"Mereka kemungkinan yang akan menghiasi bakal calon wakil gubernur yang akan dipinang oleh calon gubernur Sulsel dan Pilkada 24 daerah," ujar Hadi.

Bupati Indah Putri Indriani menanggapi mengenai perhelatan Pilgub Sulsel 2024. Menurut dia, soal Pilgub Sulsel 2024, masih ada tahapan-tahapan yang harus dilewati.

"Masih banyak tanggung jawab yang harus saya selesaikan. Intinya ikuti proses karena penentuan ada di partai," kata Indah.
Menurut dia, sebagai kader Golkar akan tetap mengikuti instruksi partai.

"Yang paling penting saya ini kader partai akan mengikuti apapun perintah dan instruksi dari partai," sambung dia.

Adapun Meity Rahmatia bisa menjadi kuda hitam dalam Pilkada serentak. Meski begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu masih enggan berkomentar banyak mengenai peluangnya untuk mengincar kursi eksekutif.

"Pilwali masih jauh, menyelesaikan tugas di DPRD Sulsel lebih penting, dan tak kalah pentingnya amanah baru insyaallah di Senayan harus difokuskan. Masyarakat butuh disuarakan. Jadi masih tunggu keputusan PKS," ujar dia.

Sementara itu, Indira Jusuf Ismail mengaku sisa menunggu hasil survei untuk menyatakan sikap maju di Pilwalkot Makassar 2024.

"Soal dukungan maju Pilwali Makassar ke depan, kami akan melihat hasil survei. Doakan saja yang terbaik, kalau Allah menghendaki insyaallah saya akan memberikan yang terbaik," ujar istri Wali Kota Makassar, Danny Pomanto itu.

Indira mengatakan, bila survei bagus itu bisa lanjutkan dan tidak boleh takabur. "Kami tidak boleh jumawa, tidak boleh juga berbangga diri," kata dia. (suryadi/B)

  • Bagikan