BANTAENG, RAKYATSULSEL - Pj Bupati Bantaeng, Andi Abubakar didampingi Pj Ketua TP PKK Bantaeng, Andi Raodhayanti hadir menyukseskan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting di Kabupaten Bantaeng di Halaman Posyandu Bakti Karya Desa Borong Loe, Kecamatan Pa'jukukang.
Pada kesempatan itu, Pj Kadis Kesehatan Bantaeng, Iwan Setiawan melaporkan, Pemkab Bantaeng telah mencanangkan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting, pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting yang dimulai pada awal bulan Juni 2024.
"Penyelenggaraan intervensi serentak penurunan kasus stunting dengan melakukan pengukuran dan penimbangan pada balita dan pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil," kata dia.
Sementara itu, Pj Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, dalam arahannya mengatakan, Bantaeng adalah kabupaten yang menduduki peringkat kedua terendah setelah Kabupaten Luwu Utara yang mampu menekan angka stunting dari tahun 2022.
"Alhamdulillah Kabupaten Bantaeng ini adalah Kabupaten kedua yang terendah setelah kabupaten Luwu Utara dalam hal penurunan angka stunting, kita mampu menekan dari tahun 2022 dan Insya Allah kita konsisten menekan stunting menjadi sekitar 10 persen saja," kata dia
Dia menegaskan, bahan makanan yang sudah lewat dari tiga bulan seperti, susu, biskuit, dan makanan lainnya untuk tidak dipasarkan lagi dengan tujuan menghilangkan angka stunting. "Jadi barangnya yang sudah berjalan tiga bulan tidak bisa dipasarkan lagi," kata dia.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cendramata berupa hadiah oleh Pj Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, didampingi Pj Ketua TP PKK Bantaeng, Andi Raodhayanti, beserta perwakilan dari Forkopimda kepada ibu-ibu yang sedang berulang tahun di bulan Juni dan yang rajin ke posyandu. (Jet)