ARA dan Rahman Bando Berebut Restu AHY

  • Bagikan
Bakal calon wali kota Makassar, Adi Rasyid Ali saat menerima surat tugas dari ketua Demokrat Sulsel, Ni'matullah di kantor DPD Demokrat Sulsel, Jl Mirah Seruni, Senin (1/7/2024) malam.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dua kader Demokrat Adi Rasyid Ali (ARA) dan Rahman Bando mendapatkan surat tugas untuk mencukupkan partai koalisi untuk ikut bertarung pada pemilihan Wali kota Makassar November nanti.

Surat tugas tersebut ditandatangani langsung Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky harsya. Sehingga dipastikan dua kader terbaik Demokrat ini berebut restu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam surat tugas tersebut, Ara dan Rahman Bando diminta untuk bisa mencukupkan partai koalisi menjadi 10 kursi. Karena partai berlambang mercy tersebut hanya memiliki 3 kursi di DPRD Kota Makassar.

Adi Rasyid Ali mengatakan bahwa sebenarnya surat tugas ini sudah lama ia terima, namun masih dalam bentuk Portable Document Format (PDF).

"Surat tugas sejak tanggal 25 sudah saya terima dalam bentuk PDF, cuma DPD sampaikan jangan dipublish dulu. Nanti bersamaan secara simbolis dengan yang lain," ungkapnya.

Ketua DPC Demokrat Makassar itu pun makin percaya diri karena surat tugas itu diberikan langsung oleh ketua DPD. Berbeda dengan figur lainnya yang hanya diserahkan melalui sekretaris. Bahkan kata dia bisa mendapatkan restu dari AHY setelah dua partai lain memberikan sinyal yakni Hanura dan Perindo.

"Makassar ini unik, karena dari beberapa calon belum ada satu pun yang memiliki pasangan. Tapi dengan adanya surat tugas ini menjadi magnet dengan partai lain, karena saya sudah mendapatkan juga dari Hanura begitu juga Perindo," bebernya.

Sementara, Rahman Bando mengatakan dengan adanya surat tugas dari Demokrat, langkah kedepannya adalah bagaimana bisa mencukupkan koalisi, mencari pasangan calon yang akan mendampingi serta bekerja keras dalam meningkatkan elektabilitas.

Rahman Bando mengaku sejauh ini sudah ada beberapa figur calon yang sudah dilakukan penjajakan dalam membangun komunikasi politik sebagai dari proses untuk berkoalisi nantinya.

"Jadi harus membangun ruang bagi semua figur yang ada niat untuk maju di Pilwalkot Makassar," jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan